Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Industri film Indonesia berduka setelah aktris penyintas kanker, Ria Irawan , meninggal di usia 50 tahun. Sejak 2014, Ria telah berjuang melawan kanker hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir di awal tahun 2020.
Semasa hidupnya, Ria telah banyak berkontribusi di industri film Indonesia dan memenangkan beberapa penghargaan bergengsi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengenang Ria Irawan, mari lihat 7 film terbaik semasa hidupnya.
1. Selamat Tinggal Jeanette
Ketika bermain di film ini, Ria Irawan baru berusia 18 tahun. Ia berperan sebagai pembantu bernama Trimah, di rumah keluarga Suryono (Mathias Muchus) yang kaya raya.
Film ini pada dasarnya fokus menceritakan tentang kehidupan rumah tangga Suryono dan seorang gadis Prancis bernama Jeanette (Meriam Belina). Pertengkaran hebat membuat keduanya bercerai hingga Jeanette pulang ke Prancis, dan Suryono menggila hingga menyetubuhi Trimah.
Akting Ria di film 'Selamat Tinggal Jeanette' sangat apik. Jika biasanya Ria berperan sebagai perempuan tomboy, dalam film tersebut ia disulap menjadi pembantu rumah tangga yang lugu, lemah gemulai, dan tak berdaya.
Film 'Selamat Tinggal Jeanette' sukses membawa Ria memenangkan Piala Citra pertamanya dari Festival Film Indonesia 1988 kategori 'Pemeran Pendukung Wanita Terbaik'.
ADVERTISEMENT
Ia berhasil mengalahkan aktris-aktris yang jauh lebih senior, seperti Nani Widjaja, Rina Hasyim, dan Ira Wibowo.
2. Lupus
Remaja di era sekarang punya film 'Dilan' yang keren dan banyak mengangkat peliknya kehidupan asmara anak-anak muda. Di era '80-an, Indonesia punya film remaja berjudul 'Lupus' yang diangkat dari cerpen di majalah Hai.
Ria sempat membintangi dua film 'Lupus' yang bertajuk 'Tangkaplah Daku Kau Kujitak' dan 'Makhluk Manis dalam Bus' (1987). Meski tidak terlalu signifikan, peran Ria di film 'Lupus' membuktikan betapa tenarnya di era '80-an.
Di film ini, Ria beradu akting dengan banyak artis ternama, seperti almarhum Ryan Hidayat, Nurul Arifin, dan Cornelia Agatha.
3. Biola Tak Berdawai
Film 'Biola Tak Berdawai' merupakan salah satu karya drama terbaik yang pernah Ria perankan. Berkat film ini, ia berhasil memenangkan kategori 'Aktris Terbaik' di Festival Film Asia Pasifik 2003.
ADVERTISEMENT
Dalam film, Ria berperan sebagai Renjani, mantan penari balet yang diperkosa hingga hamil dan dipaksa untuk mengaborsi kandungannya.
Saat mulai kehilangan arah hidup, Renjani bertemu dengan seorang bocah tuna rungu bernama Dewa yang menggemari permainan biola dari Bhisma (Nicholas Saputra).
Chemistry antara Ria dan Nicholas di film tersebut, tergolong unik dan tidak biasa. Ia pun mampu memperlihatkan sisi keibuan yang jarang terlihat di film-film lain.
4. Berbagi Suami
Film karya Nia Dinata ini sempat mencuri perhatian ketika rilis pada 2006. Secara garis besar, film itu menceritakan kisah hidup keluarga poligami dari sudut pandang perempuan.
Dalam film ini, Ria Irawan berperan sebagai Sri. Tokoh itu diceritakan sebagai istri pertama dari Pak Lik (Lukman Sardi), yang harus rela dimadu dengan dua istri lainnya, Dwi (Rieke Dyah Pitaloka) dan Siti (Shanty).
ADVERTISEMENT
Siti adalah tokoh utama yang disoroti dalam film. Namun, Ria sukses menghidupkan sisi-sisi komedi yang agak nakal, namun sangat kocak dan mampu mengocok perut.
5. Quickie Express
Di era 2000-an, Ria Irawan memang sering kali berperan di film-film komedi dewasa. Salah satu yang paling mencuri perhatian dan terus terkenang hingga kini adalah 'Quickie Express'.
Film bercerita tentang tiga pria, Jojo (Tora Sudiro), Marley (Amink), dan Piktor (Lukman Sardi) yang berprofesi sebagai gigolo. Ria pun menjadi salah satu klien Marley.
Lucunya, ketika menyewa Marley, tokoh yang Ria perankan justru memintanya untuk mengenakan seragam dan membacakan buku pelajaran di Sekolah Dasar. Adegan dark comedy itu cukup kontroversial, namun tetap lucu untuk disaksikan.
ADVERTISEMENT
6. Arisan!
Bukan tanpa alasan Nia Dinata gemar mengajak Ria Irawan bermain di film-film garapannya. Bukan cuma piawai berakting, ia sangat mampu menghidupkan sisi-sisi komedi dalam sebuah film.
Di film 'Arisan! 1' (2003) dan Arisan! 2' (2011), Ria dipercaya untuk berperan sebagai Yayuk Asmara.
Karakter Yayuk dalam 'Arisan! 2', merupakan orang yang gemar menjatuhkan dokter bedah plastik bernama Joy (Sarah Sechan) dan financier-nya, Ara (Atiqah Hasiholan).
Dalam film itu, Ria tampak agak jahat. Namun, tindakan-tindakannya juga mampu membuat banyak orang tertawa.
Apalagi dalam film, Yayuk digambarkan berubah haluan dan mulai menulis buku yang memuji-muji Joy dan Ara. Film rilisan 2011 ini sangat layak untuk ditonton lagi.
7. Bulan Di Atas Kuburan
ADVERTISEMENT
'Malam Lebaran' karya Sitor Situmorang, merupakan salah satu puisi yang unik dan banyak diperbincangkan hingga kini. Sebab, di puisi itu hanya terdapat satu kalimat, 'Bulan Di Atas Kuburan'.
Sutradara Edo W F Sitanggang mengadaptasi puisi itu menjadi film layar lebar berjudul 'Bulan Di Atas Kuburan'. Dalam film ini, Ria disandingkan dengan beberapa aktor, seperti Rio Dewanto, Atiqah Hasiholan, dan Tyo Pakusadewo.
Pada 2015, film tersebut adalah salah satu karya drama terbaik. Meski tidak menjadi bintang utama, akting Ria Irawan di film ini tampak apik.