Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Meninggal karena COVID-19, Tepeng 'Steven and Coconuttreez' Sempat Dirawat di RS
22 Juni 2021 10:21 WIB
·
waktu baca 1 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:08 WIB
ADVERTISEMENT
Duka menyelimuti hati para pecinta musik reggae Indonesia. Salah satu ikon reggae, Steven Kaligis atau yang akrab disapa Tepeng, meninggal dunia pada Selasa (22/6).
ADVERTISEMENT
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh manajer Steven & Coconuttreez , Putra.
"Iya benar (meninggal). Jam 7.30 WIB," ungkap Putra saat dihubungi via telepon, Selasa.
Dalam kesempatan itu, Putra membeberkan apa penyebab kepergian Tepeng. Pelantun Long Time No See itu sempat diketahui positif COVID-19 dan dirawat di rumah sakit di kawasan BSD, Tangerang Selatan.
"(Penyebabnya) COVID-19. Sempat dirawat di Rumah Sakit Medika," tuturnya.
Namun, Putra tak bisa memberikan informasi lain terkait kepergian Tepeng. Ia mengaku akan membuat live IG saat konferensi pers.
"Nanti kita live Instagram, ya, untuk press conference, ini kita urus rumah sakit dulu, ya," tutup Putra.
Tepeng meninggal dunia di usia yang tergolong muda, yakni 46 tahun. Ia meninggalkan seorang istri, Molidda Hanney, yang dinikahinya pada 2014.
ADVERTISEMENT
Tepeng sendiri mulai terkenal bersama Steven & Coconuttreez sejak awal era 2000-an. Namanya mereka melambung berkat single Welcome To My Paradise.
Hingga akhir hayatnya, Tepeng sudah sukses menghasilkan 3 studio album dan 1 live album bersama Steven & Coconuttreez. Ia pun memiliki 2 album bersama band alternativd reggae bentukannya, Steven Jam.