Menjelajah Bulan Bersama Neil Armstrong Lewat Film 'First Man'

11 Oktober 2018 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adegan di dalam film 'First Man'. (Foto: YouTube/Universal Pictures.)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan di dalam film 'First Man'. (Foto: YouTube/Universal Pictures.)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi mereka yang mempelajari ilmu astronomi, nama Neil Armstrong pasti sudah tak asing lagi terdengar di telinga. Ia adalah sosok astronot Amerika Serikat yang disebut menjadi orang pertama yang berhasil menjejakkan kaki di bulan pada 20 Juli 1969.
ADVERTISEMENT
Melalui film 'First Man', kisah petualangan Armstong di bulan akan divisualisasikan ke dalam tayangan layar lebar. Film ini disutradarai oleh Damien Chazelle, yang sebelumnya pernah menyutradarai film 'Whiplash' dan 'La La Land'.
Ryan Gosling, aktor nominasi Academy Awards 2017, dipercaya untuk berperan sebagai Armstrong dalam film ini. Beberapa bintang ternama lain yang juga meramaikan film ini adalah Claire Foy dan Jason Clarke. 'First Man' berusaha menggambarkan jatuh bangun perjuangan Armstrong menjadi seorang astronot yang melegenda.
Film berdurasi 133 menit ini dimulai ketika Armstrong masih menjadi seorang test-pilot yang ditugaskan untuk menerbangkan pesawat luar angkasa di National Advisory Commitee for Aeronautics (NACA).
Adegan di dalam film 'First Man'. (Foto: YouTube/Universal Pictures.)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan di dalam film 'First Man'. (Foto: YouTube/Universal Pictures.)
Dari situ saja, penonton sudah bisa merasakan bagaimana nyatanya visual effect di film 'First Man'. Tata suara juga terasa tepat, membuat penonton seolah ikut bersama Armstrong dalam kokpit pesawat luar angkasa era 60-an yang tentunya belum secanggih sekarang.
ADVERTISEMENT
Selain menceritakan Armstrong sebagai seorang astronot, 'First Man' juga menampilkan bagaimana sosok Armstrong di mata keluarga. Sebagai seorang ayah, Armstrong yang dikenal jenius dan agak sulit bergaul, diharuskan untuk bisa mendidik anak-anaknya.
Dua anak Armstrong antara lain adalah Eric Armstrong, yang memiliki hobi bermain, dan Karen Armstrong, anak keduanya yang mengidap penyakit tumor ganas.
Adegan di dalam film 'First Man'. (Foto: YouTube/Universal Pictures.)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan di dalam film 'First Man'. (Foto: YouTube/Universal Pictures.)
Sajian drama juga terasa begitu kuat di dalam film ini. Hubungan Armstrong dengan istrinya, Janet, berhasil dimainkan secara apik oleh Gosling dan Foy. Mereka berhasil menggambarkan kehidupan peneliti dan astronot seperti Armstrong ternyata jauh dari kesan normal, serta penuh tekanan.
Misalnya saja banyak deadline pekerjaan yang harus segera diselesaikan, tugas negara yang berat, hingga pandangan skepstis dari sebagian besar masyarakat Amerika Serikat di tahun 1960-an yang masih belum bisia percaya jika manusia bisa berkelana ke luar angkasa.
Adegan di film 'First Man'. (Foto: YouTube/Universal Pictures.)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan di film 'First Man'. (Foto: YouTube/Universal Pictures.)
Sebelum memasuki pertengahan film, diceritakan jika Armstrong dan keluarganya harus menghadapi tragedi yang cukup berat. Hal tersebut mendorong Armstrong untuk mencari pekerjaan baru dan mulai mendaftarkan diri sebagai astronot NASA yang hendak menjalankan misi untuk menjejakkan kaki di bulan.
ADVERTISEMENT
Tanpa bekal pengetahuan militer, Armstrong lolos dari tes militer yang ekstrim dan terpilih untuk menjadi anggota NASA. Armstrong kemudian menjadi bagian dalam program penyambungan dua pesawat ulak alik di luar angkasa untuk pertama kalinya yang diberi nama proyek Gemini. Gemini adalah proyek NASA yang kemudian berkembang menjadi proyek Apollo 11 yang membawa Armstrong ke bulan.
Adegan di dalam film 'First Man'. (Foto: YouTube/Universal Pictures.)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan di dalam film 'First Man'. (Foto: YouTube/Universal Pictures.)
Secara keseluruhan, film 'First Man' tergolong sukses berkat berbagai efek visual yang mampu menunjukkan betapa mencekamnya keadaan ketika Armstrong tengah menjalankan misinya sebagai astronot.
Film 'First Man' seolah memberi tahu penonton bahwa Armstrong sukses terbang ke bulan berkat kecerdasan yang dimiliki serta kesempurnaan rancangan pesawat yang dibuat oleh NASA, bukan sekadar karena keberanian atau keberuntungan.
Adegan di film 'First Man'. (Foto: YouTube/Universal Pictures.)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan di film 'First Man'. (Foto: YouTube/Universal Pictures.)
CGI di 'First Man' juga terasa amat cantik dan hal itu membuktikan bahwa ada proses produksi panjang yang melibatkan banyak riset juga editing. Baju astronot terlihat membuat gerak-gerik Gosling terbatas di film 'First Man'. Namun, ia mampu memainkan mimik wajah dengan baik sehingga penonton bisa merasakan tegangnya kondisi ekstrim luar angkasa yang tak beroksigen.
ADVERTISEMENT
Rasanya tak berlebihan menyebut akting Gosling di 'First Man' sebagai salah satu yang terbaik dalam kariernya setelah 'La La Land' (2016). Totalitas semua aktor di film ini begitu terasa. Selain itu, ramuan skenario serta visual effect dan scoring juga sangat menarik.
'First Man' layak untuk diberikan nilai 8,5/10 secara keseluruhan. Semua hal yang ada dalam film 'First Man', mulai dari pengetahuan fisika luar angkasa, hingga kondisi politik, teknologi, serta sosial di Amerika Serikat era 60-an telah diriset secara matang dan tak terkesan mengada-ada.
Film 'First Man' sudah mulai dapat disaksikan di bioskop-bioskop Indonesia.