Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
'Merah Putih Memanggil' Film Kolosal Pertama dari TNI
5 Oktober 2017 21:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Film 'Merah Putih Memanggil' resmi diputar perdana hari ini, Kamis (5/10). Pemutaran film ini juga terasa spesial, karena selain bertepatan dengan HUT ke-72 TNI, para prajurit juga ikut ambil peran dalam film ini.
ADVERTISEMENT
Sutradara 'Merah Putih Memanggil', Mirwan Suwarso, menyebut film itu merupakan kesinambungan dari rangkaian acara HUT TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, pagi tadi.
"Film ini adalah kesinambungan yang tadi pagi. Kalau yang tadi pagi yang dihantam cuma sasaran mati, tapi dalam film kita lihat bagaimana TNI menghadapi musuh," ujar Mirwan di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/10).
Mirwan juga mengungkapkan, film ini menjadi istimewa karena mengerahkan seluruh special force alias pasukan khusus terbaik yang dimiliki TNI. Seperti Kopassus, Kopaska, dan Pasukan Katak dari Angkatan Laut juga dilibatkan dalam film.
Selain itu, film 'Merah Putih Memanggil' juga menampilkan alutsista terbaik yang dimiliki TNI.
"Kita juga mempertunjukkan kapal perang, dan kapal selam yang terbaru yaitu KRI 40. Termasuk juga pesawat Sukhoi dan F-16. Kita akan peragakan di sini dalam suatu skenario," paparnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Mirwan, 'Merah Putih Memanggil' merupakan film kolosal pertama dari TNI. Apalagi film ini dapat terlaksana berkat perintah langsung dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Film ini juga merupakan sejarah pertama di Indonesia film kolosal dari TNI baru kali ini. Ini terjadi karena diperintahkan Panglima TNI kepada saya. Jadi di sini akan kita lihat performance pasukan gabungan itu semuanya," imbuhnya.
Mirwan pun kemudian memperkenalkan seluruh pemain yang terlibat dalam produksi film tersebut. Maruli Tampubolon adalah yang pertama kali diperkenalkan. Maruli berperan sebagai Kapten Norman.
Mirwan memuji fisik Maruli yang dia anggap cocok jika bergabung sebagai anggota Kopassus.
"Kalau lihat ototnya, cocok jadi Kopassus. Tapi muka kurang seram sedikit," ujarnya berkelakar.
ADVERTISEMENT
Ia pun kembali bergurau bahwa yang sebetulnya cocok untuk berperan sebagai Kapten Norman adalah Gatot Nurmantyo.
"Yang cocok sebetulnya (yang berperan) seorang kapten namanya Gatot Nurmantyo. Tapi sudah terlanjur jadi Panglima TNI, Jenderal," katanya seraya tersenyum.
Sementara saat memperkenalkan Prisia Nasution yang berperan sebagai prajurit bernama Kartini, Mirwan memuji Prisia yang melakukan adegan berbahaya tanpa bantuan pemeran pengganti.
"Prisia tanpa stunt bisa turun gunung pakai tali sama seperti Kopassus. Tapi memang hobinya begitu. Cantik, muka enggak persegi, padahal orang Batak," tuturnya.
"Ariyo Wahab bagus kali dia sebagai teroris. Restu Sinaga ini juga (berperan sebagai) teroris," lanjut dia.
Sementara itu, Panglima TNI Gatot Nurmantyo sudah berada di dalam studio menyaksikan pemutaran video. Tidak diketahui pukul berapa Gatot datang.
ADVERTISEMENT
Film berdurasi 112 menit ini menceritakan patriotisme, nasionalisme, dan keandalan prajurit TNI dalam menjalankan tugas.