Metode Casting Film Angelina Jolie ke Anak Panti Asuhan Dinilai Kejam

28 Juli 2017 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angelina Jolie. (Foto: Reuters/Samrang Pring)
zoom-in-whitePerbesar
Angelina Jolie. (Foto: Reuters/Samrang Pring)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Angelina Jolie dikenal sebagai aktris dan pesohor yang memiliki kepedulian sosial tinggi. Tetapi bukan berarti dia tak pernah lalai dalam bertindak, khususnya untuk isu yang berkaitan dengan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini Jolie dikecam karena metode casting untuk film 'First They Killed My Father: A Daughter of Cambodia Remembers.' Dalam film produksi Netflix itu, Jolie bertindak sebagai sutradara.
Ketika diwawancara untuk menjadi halaman depan majalah Vanity Fair, sutradara ‘Unbroken’ itu bicara tentang proses casting dan bagaimana dia bisa mendapatkan anak Kamboja yang paling pas untuk peran utama. Di situlah kontroversi terjadi.
Dijelaskan bahwa casting director mencari kandidat anak-anak ke tempat-tempat kumuh, panti asuhan dan lokasi sirkus. Mereka membuat sebuah permainan. Mereka meletakkan uang di atas meja, dan menyuruh anak-anak itu berpikir, ‘Jiika mereka bisa memiliki uang itu, akan digunakan untuk apa?’
Sutradara casting kemudian pura-pura menangkap mereka, dan anak-anak itu harus berbohong.
ADVERTISEMENT
“Srey Moch (anak yang mendapatkan peran utama) adalah satu-satunya anak yang memandangi uang itu untuk waktu yang sangat, sangat lama. Ketika dia dipaksa untuk mengembalikannya, dia menjadi begitu emosional,” kata Jolie dengan air mata menggenang.
“Ketika dia ditanya uangnya untuk apa, dia bilang kakeknya telah meninggal, dan mereka tidak punya cukup uang untuk membuat pemakaman yang layak.”
Pernyataan Jolie itu kemudian memancing respons dan hujatan dari pengguna internet. Tak sedikit yang menilai Jolie tak punya perasaan ketika membuat permainan tersebut.
“Angelina Jolie gila. Permainan psikologi yang kejam untuk diterapkan ke anak-anak,” kicau Denizcan Targaryen.
Pengguna Twitter lainnya, Shanelle Little, menilai bahwa permainan tersebut bisa meninggalkan trauma bagi anak-anak. Metode tersebut dan hasil yang didapatkan tak sebanding dengan luka batin yang dibuat kepada anak-anak itu.
ADVERTISEMENT
'First They Killed My Father: A Daughter of Cambodia Remembers' diadaptasi dari memoir aktivis kemanusiaan Kamboja, Loung Ung. Cerita mengangkat tentang pembunuhan masal di Kamboja oleh partai komunis Khmer Rouge dalam kurun 1975-1979.
Menurut orangtua Ung dan dua kakaknya, 'pembersihan' itu mengorbankan 2 juta nyawa dari 7 juta populasi. Saat insiden kemanusiaan itu terjadi, Ung masih kecil.
"Inti dari cerita Loung adalah cerita perang melalui mata anak kecil, dan juga cerita tentang sebuah negara," kata Jolie dalam video behind the scene.
Loung Ung yang juga menjadi penulis skenario, mengatakan bahwa film ini adalah hadiah luar biasa untuk Kamboja. Jolie juga bersikeras untuk menampilkan bahasa lokal di sepanjang film, dan menggunakan hanya aktor asli Kamboja, yang menjadi survivor dan anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT