Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Bintang pop Michael Jackson terlilit utang ratusan juta dolar saat meninggal dunia. Dilansir Entertainment Weekly, kabar ini didapat lewat sebuah dokumen pengadilan yang diajukan pekan ini di Pengadilan Tinggi Los Angeles.
ADVERTISEMENT
Gugatan perdata soal utang Michael Jackson diajukan oleh pengacara John Branca dan John McClain, pelaksana warisan Jackson, yang sedang mencari otorisasi hukum untuk membayar berbagai firma hukum.
Kondisi Aset dan Ekonomi Michael Jackson
Dengan tersebarnya gugatan soal utang tersebut, dokumen itu memberikan banyak detail tentang kondisi aset dan ekonomi Jackson sebelum dan setelah kematiannya.
“Para juri telah menghadapi keadaan yang sangat menantang,” demikian bunyi dokumen tersebut.
"Di antara masalah-masalah lainnya, pada saat kematian Michael Jackson, aset Michael Jackson yang paling signifikan terkena utang dan klaim kreditor lebih dari 500 juta dolar AS. Beberapa utang menimbulkan bunga dengan tingkat bunga yang sangat tinggi, dan beberapa di antaranya gagal dibayar," bunyi petisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut, jika mengikuti kurs saat ini, senilai dengan Rp 8,17 triliun.
Menjelang kematiannya, Jackson juga sedang mempersiapkan comeback musik besar-besaran. Persiapan intensif untuk rencana konser This Is It ini menambah biaya pada sumber daya keuangannya. Namun sejak kematian Jackson pada 2009, para investor telah mencapai perubahan besar dalam kepemilikannya.
Mereka mengklaim dalam pengajuan baru bahwa mereka telah menyelesaikan hampir semua klaim dan litigasi kreditor. Mereka mengaku telah berhasil memperkuat bisnis MJJ sebagai entitas penting dalam industri musik.
Michael Jackson meninggal dunia dalam usia 50 tahun pada 25 Juni 2009. Ia mengembuskan napas terakhir sebelum memulai tur konser This Is It di London, Paris, New York hingga Mumbai.
Dia menelan propofol anestesi dosis mematikan dari dokter pribadinya, Conrad Murray. Conrad kemudian dihukum karena pembunuhan tidak disengaja dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara.
ADVERTISEMENT