Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, dia kembali diamankan pihak kepolisian karena hasil tes urinenya dinyatakan positif Benzodiazepine. Namun, Millen saat itu terbukti masih menjalani program rehabilitasi di BNNK Jakarta Selatan.
Namun sebetulnya, penangkapan yang pertama sudah meninggalkan trauma yang dalam bagi Millen. Millen mengaku trauma karena saat itu ia harus berhadapan dengan banyak media.
“Iya, itu trauma aku, yang paling berat dalam hidup,” ucap Millen Cyrus di program Rumpi yang tayang beberapa waktu lalu.
Dalam tayangan itu, Millen mengaku masih merasa panik saat menghadapi kamera ketika menjalani proses syuting. Momen konferensi pers yang pernah dia jalani ketika tertangkap narkoba, membuatnya merasa panik ketika melihat barisan kamera dan media.
“Cemasnya tuh bukan karena apa, karena masih ngerasa traumanya tuh liat semua kamera kayak gini, dan kamera banyak banget kemarin. Apalagi pas preskon gitu kan ramai, orang ngomong, ‘Eh Millen gimana gimana?’, ya sabar sabar,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
“Iya itu traumanya. Makanya lihat ini aku masih keringetan panik gitu, ini bener-bener keringetannya parah banget padahal ini efek trauma dari situ,” tambah Millen.
Pada masa rehabilitasi, Millen sempat diarahkan untuk ke psikiater. Hal ini untuk menghilangkan kecemasan yang dia alami.
“Kemarin dokter bilang, 'Millen kalau mau ini ke psikiater lagi aja karena biar kamu enggak cemas atau apa,'” tuturnya.
Bukan cuma itu, Millen juga mengaku dirinya melihat banyak komentar pedas terhadapnya. Komentar pedas tersebut sesekali juga sangat mengganggu psikisnya.
“‘Kenapa sih lo gak masuk ke penjara laki laki?’, dalam hati tuh gimana ya gak bisa untuk ngomong ‘Yaudah lah jangan dengerin aja’ 'Rasain kamu gini gini, hati hati ya entar kena HIV gini-gini, ya banyak hal yang aku dapetin,'” ujar Millen.
ADVERTISEMENT
Di samping beragam persoalan yang dia jalani, Millen rupanya masih kerap teringat sosok mendiang sang ayah. Ketika menjalani kasusnya, dia selalu berharap bisa dipertemukan dengan mendiang sang ayah dalam mimpi.
“Ya aku cuma pengin bilang aku kangen, dengan kejadian itu aku gak tahu papa liat aku begini tuh di sana gimana. Tapi di mimpi aku papa selalu datang, papa itu melihat aku terus dan senyum,” pungkasnya.