Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mimpi Polka Wars Menjadi Grup Musik yang Memiliki Cinematic Universe
12 Oktober 2018 9:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Menciptakan sebuah cinematic universe telah menjadi tren baru di industri film. Bukan cuma Marvel Cinematic Universe (MCU) yang tersohor, tapi ada pula DC Extended Universe (DCEU) yang berisikan jagoan-jagoan komik DC dan The Conjuring Universe yang dikenal berkat hantu-hantu, seperti Annabelle, Valak, dan The Crooked Man.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, muncul pula beberapa cinematic universe, seperti The Doll Cinematic Universe yang mempopulerkan hantu boneka Sabrina dan Danur Cinematic Universe yang kini telah memiliki total tiga film.
Lalu, bagaimana jadinya jika cinematic universe di bawa ke dalam industri musik? Ya, itulah rencana yang tengah disusun oleh band indie rock asal Jakarta, Polka Wars.
Polka Wars yang digawangi oleh Karaeng 'Aeng' Adjie (vokal, gitar), Billy Saleh (gitar), Xandega 'Dega' Tahajuansya (bas gitar), dan Giovanni 'Deva' Rahmadeva (drum) termasuk salah satu grup musik dengan seni visual terbaik di Indonesia.
Namun, sejak terkenal lewat album 'Axis Mundi' (2015) Polka Wars selalu membuat video klip yang tak memperlihatkan satu pun personel band.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut berubah ketika Polka Wars merilis lagu 'Rekam Jejak' beberapa waktu lalu. Selain mengubah gaya jalan cerita dan cara pengambilan gambar, wajah personel Polka Wars pun mulai muncul dalam video klip.
Deva sebagai drummer yang juga berprofesi sebagai seorang produser film mengatakan bahwa personel Polka Wars tergolong sebagai visual junky, atau pecinta karya-karya visual.
"Memang selain musik kita ini sangat memperhatikan visual. Makanya perhatikan deh, kalau kita tampil di atas panggung pasti ada suguhan visual art yang penuh warna dan berbeda-beda. Ketika kita buat video klip juga kita berusaha untuk menampilkan estetika film, karena gue juga kan kebetulan berprofesi sebagai produser," ungkap Deva.
Berangkat dari video klip 'Rekam Jejak' yang berhasil menyampaikan berbagai pesan sosial penuh makna dengan estetik film yang menawan, ada satu rencana selanjutnya yang masih dirajut oleh semua personel Polka Wars.
ADVERTISEMENT
Deva pun secara terang-terangan mengungkapkan mimpi untuk membuat Polka Wars Cinematic Universe.
"Memang ini masih rencana tapi sebenarnya kita sudah siapkan semuanya, sampai skenario untuk membuat sebuah short movie dari karya kita juga ada," tuturnya.
Memang hingga saat ini semua masih dalam tahap penggodokan dan belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Seperti band independen lain, Polka Wars pun terjebak dalam skena indie yang mewajibkan pelakunya memodali dan mengerjakan semua rencana dan proyek seorang sendiri.
"Semua bisa terwujud, sangat bisa terwujud. Tapi, hingga saat ini memang belum ada pemodal. Kalau memang dari segi budget sudah terpenuhi atau mendapat sponsor, mungkin saja kita segera jalankan proyek ini," kata Deva.
Sebagai langkah awal, Deva akan coba untuk terlebih dahulu membuat video klip lain yang senada dengan 'Rekam Jejak'. Menurutnya, hal itu bisa memperlihatkan benang merah dari karya-karya Polka Wars yang runut.
ADVERTISEMENT
"Dengan rencana dan kemampuan yang kita punya, kita mampu menjadi band pertama yang punya cinematic universe. Pokoknya semua video klip kita ke depannya akan berkesinambungan sehingga ada rentetan cerita yang menunjukkan, 'Oh, ini Polka Wars banget'," imbuhnya.