Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Mpok Atiek PHK Karyawan dan Jual Perhiasan demi Mempertahankan Usaha Kulinernya
8 Juli 2020 16:34 WIB

ADVERTISEMENT
Komedian Mpok Atiek ikut merasakan imbas corona. Kondisi ini juga berdampak pada usaha kuliner yang tengah Mpok Atiek rintis. Dia bahkan juga sudah merumahkan sebagian pegawainya karena usahanya harus tutup sementara.
ADVERTISEMENT
Mpok Atiek tak memungkiri hal tersebut merupakan keputusan terberat dalam hidupnya. Namun, pandemi ini memaksanya untuk melakukan hal itu demi kelangsungan tempat usahanya.
“Termasuk, kita enggak boleh bohong, karena gimana kita ngegajinya, orang tutup lama. Baru buka lagi, kalau enggak salah tanggal 8 Juni ya. Mau enggak mau dirumahin dulu sebagian,” ucap Mpok Atiek ketika ditemui di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Menurut Mpok Atiek, omzetnya usahanya turun drastis dan membuat dirinya cukup kelimpungan.
“Waduh amat sangat banyak (turunnya). Biasa, minimal 20 sampai 25 juta per hari, sekarang cuma 2-3 juta. Sekarang sih udah mendingan nih, udah sepuluhan lebih lah. Awalnya cuma 2 juta, 3 juta, dari 20 juta sampai 25 juta tuh. Jauh banget kan, ya gimana gaji karyawan, keder lah judulnya,” beber Mpok Atiek.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, tak pernah terlintas dalam benaknya untuk menutup tempat usahanya. Dia memilih untuk bertahan dengan berbagai cara, salah satunya, Mpok Atiek sampai menjual perhiasannya.
"Ya bertahan saja, yang ada dijual-jualin. Ini jujur banget ya. Perhiasan lah yang enggak kelihatan,” kata Mpok Atiek.
“Banyaklah (yang dijual), masa mau diceritain. Gelang, cincin berlian, giwang semuanya, ada beberapa biji. Trus masa mau di halo-haloin (umumin) kan enggak,” tambahnya.
Mpok Atiek memang memilih menjual barang yang jarang dia gunakan. Karena itu, komedian berusia 64 tahun ini ikhlas saat perhiasannya harus dijual.
“Tahu sendiri kan usaha tanpa penghasilan, tapi saya harus tetap gaji karyawan, tetap bayar listrik, sopir, pembantu, bayar asisten, dll. Sedangkan pemasukan sama sekali enggak ada,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, usahanya sudah kembali berjalan. Meski belum stabil, namun omzet sudah mulai merangkak naik secara perlahan.
“Awal buka (omzet) cuma Rp 1 juta sekian, ya Allah tolong. Karyawan banyak, itu belum termasuk modal. Alhamdulillah sekarang udah berkisar Rp. 10-12 juta. Sudah separuh penghasilannya dari yang sebelum COVID,” tuturnya.
Lebih lanjut, Mpok Atiek mengaku dirinya mengambil banyak pelajaran dari masa pandemi ini. Mpok Atiek mengaku lebih menghargai rezeki yang sudah diberikan kepadanya.
“Mau enggak mau harus berkorban. Jangan dibikin stres, ntar Mpok sakit. Udah yang ada aja dijual. Yang penting yang (dijual) enggak keliatan orang, yang disimpan (perhiasan),” pungkasnya.