Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
'Munafik', Sindiran Marcello Tahitoe untuk Mereka yang Sok Suci
30 November 2018 15:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan tertulis yang diterima kumparan, 'Munafik' ditulis sendiri oleh pria yang dikenal dengan nama Ello tersebut. Penyanyi berumur 35 tahun tersebut itu mengatakan bahwa dia lagu tersebut cukup simpel untuk ditulis.
"Tinggal mainkan dengan instrument yang tergolong basic dan organic. 'Munafik' gue tulis bersama tiga teman band yang biasa tampil bareng di panggung, Enos Martyn (bass), Arden Wibowo (guitar), dan Robby Wahyuda (drum). Tidak ada penggunaan synthesizer ataupun efek yang njelimet," jelasnya.
"Sepertinya, gue sedang berada pada tahap di mana gue menemukan formula yang nyaman dan pas untuk menulis lagu, simple, raw, dan spontan," lanjutnya.
'Munafik' disebut Cello sebagai sebuah lagu rock bertegangan tinggi. Ya, setuju soal itu. Lagu tersebut bercerita tentang orang-orang yang menggunakan topeng kesucian untuk menipu semua orang dengan manipulasi kata-kata manis. Namun, perilaku mereka jauh dari omongannya tersebut. Saking jujurnya, Cello tidak percaya lagu ini dijadikan single kedua oleh label yang menaunginya, Sony Music Entertainment Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di zaman ini,
Banyak orang munafik,
Belagak hidupnya paling suci.
Gue di sini,
Anti orang munafik,
Lo jangan belagak paling suci.
Bilang “iya” kalau “iya”,
Bilang “enggak” kalau emang “enggak”,
Jangan “iya” jadi “enggak”.
Dasar orang munafik!
Cello kelihatannya serius menanggapi kondisi kehidupan sosial di Tanah Air. 'Sampah Sampah Dunia Maya', misalnya. Lagu tersebut adalah bentuk kepeduliannya pada dunia maya, terutama pada hal-hal negatif seperti hoax, provokasi, dan lainnya yang disebarkan oleh netizen tak bertanggung jawab. 'Munafik' pun menyampaikan inti yang tak jauh berbeda, yakni soal perilaku manusia yang terlalu ikut campur dengan urusan lain dan sok tahu.
“Gue melakukan ini tanpa disengaja, tanpa ada unsur bisa meramal masa depan dan sebagainya. Tapi, gue menulis dari apa yang gue lihat dan rasakan di sekitar sehingga membuat gue tergugah untuk berekspresi,” kata Cello.
ADVERTISEMENT
'Munafik' dibuka dengan suara gitar yang garang. Memasukki detik ke-11, suara gitar meraung dengan ganas, lengkap dengan hentakan drum yang penuh energi. Suara Marcello Tahitoe terdengar lantang meneriakkan suara hatinya yang sangat membenci orang-orang munafik.
Iman di hati,
Urusan masing-masing,
Enggak usah pake lo urusin.
Mulut lo manis,
Kelakuan lo najis,
Hidup gue jangan lo gubris.
Tidak heran kenapa Cello menyebut formulanya untuk menulis lagu adalah dengan membuatnya sesimpel mungkin, raw, dan spontan. Liriknya singkat, simpel, dan jujur. Bahkan, Cello tak perlu menyaringnya menggunakan kata-kata yang lebih manis.
Nuansa indorock ala Cello menyeruak ke dalam kepala saat lagu ini diputar. Di satu sisi, beberapa orang yang sudah familiar dengan musiknya menyebut lagu ini adalah grunge khas Cello; lantang, garang, dan jujur, lengkap dengan ritme gitar yang kedengarannya tengah diperkosa.
ADVERTISEMENT
Bagian akhir lagu seakan menjelaskan semuanya, khususnya amarah Cello. Teriakannya berpadu apik dengan alunan gitar dan hentakan double pedal pada bas drum. 'Munafik' pun berakhir dengan napas yang tersengal-sengal, keringat yang bercucuran, dan rasa lega di dalam dada.
Yuk, dengarkan single terbaru Marcello Tahitoe , 'Munafi', lewat video di bawah ini: