Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
'Musica Automata': 50 Alat Musik yang Dikontrol 1 Laptop
23 Mei 2018 19:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Jika ada kemauan dan keinginan, semua orang bisa memainkan alat musik . Apa pun itu, mulai dari harmonika, terompet, gitar, piano, hingga harpa. Bahkan, robot pun bisa memainkan alat musik.
ADVERTISEMENT
Nah, bagaimana cara sebuah robot dapat memainkan sebuah alat musik? Leonardo Barbadaro, produser musik elektronik asal Florence, Italia, memperkenalkan 'Musica Automata' sebagai jawabannya.
Menurut keterangan tertulis yang diterima kumparan hari ini, Rabu (23/5), Musica Automata menyajikan sebuah pengalaman multi-sensoris antara pergerakan instrumen dan suara yang dirasakan.
"Ketepatannya yang ekstrem sering melampaui kemampuan seorang manusia. Ada juga kemungkinan-kemungkinan baru. Namun, di samping kontrol digital yang tepat, kinerja nyata dan suara akustik dari instrumen yang bermain di ruangan secara nyata tetap dipertahankan," jelas Barbadaro.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini adalah ide manusia yang brilian karena manusia tidak melakukan kontak langsung dengan instrumen atau alat musik yang ada. Akan ada mesin khusus untuk menggerakkan tiap alat musik dan sumbernya berasal dari satu laptop saja. Untuk contoh nyatanya, kamu mungkin sudah pernah melihat piano dengan tutsnya yang berbunyi sendiri. Kali ini, lebih dari 50 instrumen yang dihadirkan pun diberikan treatment yang sama dengan hal itu.
Selain tidak menyentuh langsung alat musik yang dihadirkan, nantinya ide musikal yang ada diproses dan diterjemahkan ke dalam bahasa MIDI untuk dijalankan para robot tanpa menghilangkan nilai artistiknya dengan cara apa pun.
Untuk proyek ini, Barbadaro bekerja saja dengan Logos Foundation of Ghent, Flanders, Belgia, sebuah organisasi non-profit yang ditujukan untuk mempromosikan musik, konser, pertunjukan seni, penelitian teknologi, dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan musik kontemporer.
ADVERTISEMENT
"Aku merasa senang bertemu Godfried-Willem Raes (Presiden Logos Foundation), orang yang memulai dan mengumpulkan (orang-orang sebagai anggota), dengan kolaborasi anggota lain dari Logos Foundation, termasuk orkestra robot musik terbesar di dunia. Orkestranya akan ada lebih dari 50 robot yang terdiri dari perkusi, organ, instrumen senar bersama dengan instrumen non tradisional lainnya," kata Barbadaro yang juga dikenal dengan nama panggung Koolmorf Widesen itu.
Saat ini, Barbadaro tengah menjalani sebuah kampanye di Kickstarter untuk mendukung proyek terbarunya itu. Kamu bisa menunjukkan dukungan dengan memberikan donasi pada Barbadaro agar mimpinya tercapai. Kampanye Barbadaro itu telah dimulai sejak 21 Mei lalu hingga 8 Juli mendatang.