Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Musisi senior Herman Gelly Effendi meninggal dunia pada Jumat (25/4). Informasi ini dibenarkan oleh pengamat musik Stanley Tulung.
ADVERTISEMENT
"Iya, benar, (Herman Gelly) meninggal di rumahnya, di Bintaro," kata Stanley kepada wartawan, Jumat sore.
Stanley menyebut Herman Gelly meninggal dunia karena sakit jantung.
"Persisnya enggak tahu jam berapa, tapi meninggal dunia karena jantung," lanjut Stanley.
Jenazah Herman Gelly telah dimakamkan sore ini, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Stanley Tulung juga mendoakan agar arwah Herman Gelly diterima di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.
"Semoga lapang jalanmu menuju keabadian sejati," tutup Stanley Tulung.
Nama Herman Gelly cukup populer di industri musik Indonesia era 1980-an. Karya lagunya yang cukup populer antara lain Catatan Semusim (1982), Penantian (1982), hingga Kedamaian (1982).
Herman Gelly adalah salah satu bagian penting dari band legendaris era 80-an, Symphony. Supergrup band itu digawangi oleh nama-nama besar di eranya seperti Fariz RM, Ekki Soekarno, Tony Wenas, dan Jimmy Pais.
ADVERTISEMENT
Symphony melahirkan empat album legendaris, yaitu Trapesium (1982), Lady (1982), Metal (1983), hingga N.O.R.M.A.L (1987).