Natasha Wilona Belajar Akting secara Autodidak Lewat Nonton Drama Korea

26 Mei 2020 10:57 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Natasha Wilona, KCM Jatiasih, Jawa Barat, Kamis (27/2). Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Natasha Wilona, KCM Jatiasih, Jawa Barat, Kamis (27/2). Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Artis Natasha Wilona sudah kerap mucul di layar kaca. Ia terlibat dalam banyak sinetron hingga beberapa film layar lebar.
ADVERTISEMENT
Perempuan kelahiran 15 Desember 1998 itu menuturkan bahwa ia sudah menyukai akting dari kecil. Namun, rasa cinta pada pekerjaannya semakin mendalam sejak ia bermain sinetron.
"Kalau benar-benar aku tahu arti mencintai akting, mungkin sejak aku main sinetron, sih, kayaknya, pas aku SMP kelas 3. Maksudnya, aku sudah lebih ngerti, ya, apa pekerjaan aku, akting seperti apa, lebih banyak belajar sampai sekarang," kata Wilona baru-baru ini.
Natasha Wilona Foto: Munady Widjaja
Pemain sinetron Anak Jalanan itu mengatakan bahwa ia menekuni pekerjaan yang sesuai dengan passion. Hal itu membuat Natasha Wilona bisa menjalaninya dengan hati yang senang dan tidak merasa bosan.
Untuk urusan mendalami akting, Wilona mempelajarinya secara autodidak. Pemain film Aku Tahu Kapan Kamu Mati ini mengaku tidak pernah mengambil kelas akting.
ADVERTISEMENT
"Biasanya aku nonton film, nonton drama Korea, atau nonton apa saja, nih, yang aku lagi suka, aku tontonin. Terus, aku kadang-kadang konsultasi ke produser atau director dan banyak-banyak belajar dari situ, sih," ungkap Wilona.
"Aku nonton tayangan aku pribadi. 'Oh, kayaknya ada yang enggak enak, ada yang kurang,' berarti besok aku coba yang lebih baik lagi, gitu," lanjutnya.
Natasha Wilona. Foto: Instagram/@natashawilona12
Mantan kekasih Verrel Bramasta itu telah mendapatkan peran yang beragam. Antara peran protagonis maupun antagonis, perempuan 21 tahun itu menyukai keduanya. Bagi dia, baik karakter protagonis maupun antagonis memiliki tantangan yang berbeda.
"Iya (suka dua-duanya), enggak bisa pilih karena beda. Protagonis lebih capek ke nangis. Kalau antagonis, lebih ke marah. Jadi, punya suka-dukanya sendiri masing-masing," tutup Natasha Wilona.
ADVERTISEMENT