Niken Anjani dan Putri Ayudya Keluar dari Zona Nyaman di Film 13 Bom di Jakarta

24 Desember 2023 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers film 13 Bom Di Jakarta di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Kamis, (21/12/2023). Foto: Agus Apriyanto
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers film 13 Bom Di Jakarta di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Kamis, (21/12/2023). Foto: Agus Apriyanto
ADVERTISEMENT
Niken Anjani dan Putri Ayudya adalah dua aktris yang dipercaya sutradara Angga Dwimas Sasongko untuk memerankan karakter Gita dan Karin di film 13 Bom di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Niken mengungkap bagaimana perasaannya berperan sebagai Gita yang merupakan bagian dari aparat anti-terorisme. Bagi Niken yang biasa main di film drama, 13 Bom di Jakarta menawarkan peran yang seru.
"Aku rasanya seperti ditarik keluar dari comfort zone. Tapi, itu yang bikin aku jatuh cinta dengan dunia seni peran," ungkap Niken saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/12).
"Tapi, itu yang bikin aku deg-degan, tegang, tapi excited di waktu yang sama. Aku nagih banget, ya, main film action," sambungnya.
Konferensi pers film 13 Bom Di Jakarta di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Kamis, (21/12/2023). Foto: Agus Apriyanto
Di sisi lain, ada Putri Ayudya yang juga berperan sebagai aparat anti-terorisme. Putri menceritakan, 13 Bom di Jakarta membuatnya mendapat pengalaman berakting dengan senjata.
"Ini menarik karena aku enggak pernah bertemu senjata api sebelumnya. Di sini aku latihan dan berkenalan sama senjata api, mulai dari yang ringan sampai besar," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Putri pun menceritakan adegan paling rumit yang harus dilakoni di film ini. Putri jelaskan, adegan itu harus ia pelajari berkali-kali.
"Ada adegan aku menyiapkan senjata sambil dialog. Saya belajar itu terus setiap hari, dengan tim armory belajar memasang senjata, mempersiapkan pelurunya sambil terus ngajak dialog Lutesha," kata Putri.
Film 13 Bom di Jakarta berkisah tentang Arok (Rio Dewanto) yang menebar teror di kawasan Jakarta. Ia memasang total 13 bom dengan tujuan menghancurkan stabilitas negara.
Hal ini jelas membuat tim anti-teroris negara harus bergerak. Mereka pun harus mencari cara mengalahkan Arok sekaligus mengetahui apa latar belakang dari tindakannya.