Nimas Ungkap Alasan Setuju Kisahnya Dikuntit Selama 10 Tahun Difilmkan

1 Juni 2024 10:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nimas setuju kisahnya diikuti penguntit 10 tahun difilmkan oleh Soraya Intercine Films. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Nimas setuju kisahnya diikuti penguntit 10 tahun difilmkan oleh Soraya Intercine Films. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kisah Nimas Sabella dikuntit selama 10 tahun akan diangkat jadi film. Rumah produksi Soraya Intercines Films menjadi pemegang hak cipta adaptasi kisah itu.
ADVERTISEMENT
Nimas tidak menyangka kisahnya yang sempat viral di media sosial akan difilmkan. Sebab tujuan awalnya membagikan kisahnya hanya untuk memberikan sanksi sosial kepada pelaku.
"Dan sekarang ada rezeki seperti ini, ya, aku alhamdulillah banget. Rezeki, di luar ekspektasi," kata Nimas kepada wartawan, belum lama ini.
Nimas setuju kisahnya diikuti penguntit 10 tahun difilmkan oleh Soraya Intercine Films. Foto: Dok. Istimewa

Harapan Nimas Usai Kisahnya Diangkat Jadi Film

Nimas sempat bertemu dengan produser Sunil Soraya sebelum kisahnya difilmkan. Dalam pertemuan itu dijelaskan bahwa Soraya Intercines Films ingin mengangkat kisahnya. Nimas langsung menyetujuinya.
"Aku butuh wadah, butuh ruang untuk speak up untuk masalahku dan keresahanku. Ini menjadi ruang untuk perempuan lain yang merasakan hal sama," tutur Nimas.
Nimas berharap penonton bisa memperoleh dampak positif usai menyaksikan film tentang dirinya. "Bisa menjadi pelajaran atau reminder untuk siapa pun yang terobsesi, tanpa melihat gendernya, tolong jangan terobsesi sampai membuat hancur hidup orang lain," ucapnya.
Nimas setuju kisahnya diikuti penguntit 10 tahun difilmkan oleh Soraya Intercine Films. Foto: Dok. Istimewa
Nimas menceritakan kisahnya diteror selama 10 tahun lewat akun X @runeh_ pada 15 Mei lalu. Nimas mengatakan teror tersebut dilakukan oleh Adi Pradita, teman sekolah yang terobsesi dengannya.
ADVERTISEMENT
Awalnya Nimas sempat memberikan Adi uang sebesar Rp 5.000 untuk jajan ke kantin. Namun, balasan yang diterimanya justru teror berkepanjangan selama 10 tahun.
Adi meneror Nimas dengan membuat ratusan akun media sosial. Ia juga mengirim pesan ke Nimas, salah satunya berisi foto alat kelaminnya. Nimas sudah mencoba berbagai hal untuk menolak Adi. Namun, Adi mengancam akan bunuh diri.
Nimas membuat laporan polisi usai ceritanya viral. Laporan dimasukkan ke Polda Jawa Timur. Ditreskrimsus Polda Jawa Timur telah menetapkan Adi sebagai tersangka.