Nowela Idol Dicecar 16 Pertanyaan soal DNA Pro: Saya Sangat Kooperatif

22 April 2022 20:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nowela Elizabeth Auparay usai diperiksa penyidik Bareskrim Polri soal kasus DNA Pro. Foto: Nugroho GN/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nowela Elizabeth Auparay usai diperiksa penyidik Bareskrim Polri soal kasus DNA Pro. Foto: Nugroho GN/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyanyi Nowela Elizabeth Auparay alias Nowela Idol telah selesai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Bareskrim Polri soal keterkaitannya dengan kasus dugaan investasi bodong berkedok robot trading DNA Pro, Jumat (22/4).
ADVERTISEMENT
Nowela Idol dicecar 16 pertanyaan saat diperiksa sebagai saksi terkait dugaan menerima aliran dana dari DNA Pro. Dalam pemeriksaan, ia sebagai pengisi acara mengaku hanya berhubungan dengan pihak DNA Pro secara profesional.
"Sekitar 16 pertanyaan," kata Nowela Idol di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat malam.
Nowela Elizabeth Auparay usai diperiksa penyidik Bareskrim Polri soal kasus DNA Pro. Foto: Nugroho GN/kumparan
Lebih lanjut, Nowela Idol menyatakan siap apabila diminta oleh penyidik untuk menyerahkan sejumlah uang yang didapatnya saat mengisi acara bersama DNA Pro. Sebab, hal itu dirasa bukan menjadi miliknya.
"Tentu saja (dikembalikan). Saya sangat kooperatif kalau memang harus dikembalikan," ungkapnya.
Nowela Idol berharap, apa yang telah dijalaninya hari ini dapat membantu proses penyidikan dan membantu para korban investasi bodong berkedok robot trading DNA Pro.
"Jadi, tadi semuanya sudah diproses dengan sangat baik dan, puji Tuhan, sudah selesai," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Nowela Idol. Foto: Instagram/@mikhelia
Sebelumnya, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa public figure lainnya, yakni Rizky Billar, Lesti Kejora, Ivan Gunawan, Rossa, dan Yosi Project Pop.
Hingga saat ini, Bareskrim Polri telah menetapkan 12 tersangka dalam kasus dugaan investasi bodong berkedok robot trading DNA Pro. Dalam kasus itu, ada 242 korban dengan kerugian mencapai Rp 97 miliar.