Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Olla Ramlan soal Laporannya Terkait Serangan Buzzer: Ada Titik Terang
14 Januari 2025 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Ada (titik terang), tetapi kita tidak bisa jawab mungkin penangkapan nanti siapa pun itu," kata Olla Ramlan di Polda Metro Jaya, Senin (13/1).
"Yang dilaporkan sebuah akun sih dan buzzer-buzzer ya, tapi kan yang membayar buzzer itu siapa. Nah, itu nanti kita akan ketahui setelah dari pihak kepolisian atau pihak siber dapat tersangkanya," sambungnya.
Sebagai korban, Olla mengeklaim sudah memiliki nama terduga pelaku fitnah terhadap dirinya dan juga keluarganya.
Namun, Olla memilih untuk tidak banyak berkomentar, karena tak ingin ada fitnah terhadap pihak terduga.
"Ya sebenarnya tahu saja sih. Cuma ya kita kan enggak mau menuduh kalau enggak ada bukti," tutur Olla.
Alasan Olla Ramlan Lapor soal Serangan Buzzer ke Polisi
Salah satu fitnah yang cukup membuat Olla dan kedua adiknya murka ialah soal tersebarnya foto mendiang ayahnya saat kondisi sakit.
ADVERTISEMENT
"Enggak etis itu, jadi ayah kita lagi sakit dipajang. Kondisinya lagi kurus kering gitu, terus dipajang," ucap Olla.
Olla melaporkan oknum yang diduga dalang dari serangan buzzer terhadap keluarganya dengan pasal pencemaran nama baik, fitnah, dan ITE.
Olla melaporkan dalang yang membayar akun-akun buzzer yang menyerang dirinya. "Orang di balik buzzer-nya, orang yang membayar buzzer itu dong," kata Olla.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.