Oscar Isaac, dari Anak Punk Hingga Jenderal di Dunia 'Star Wars'

5 Januari 2020 18:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Oscar Isaac.  Foto: REUTERS/Mario Anzuoni
zoom-in-whitePerbesar
Oscar Isaac. Foto: REUTERS/Mario Anzuoni
ADVERTISEMENT
Berkat film 'Star Wars: The Rise of Skywalker', nama Oscar Isaac semakin tersohor di industri film Hollywood. Selain franchise, 'Star Wars', Isaac memang termasuk sebagai salah satu artis yang langganan bermain di film-film fantasi.
ADVERTISEMENT
Tapi, seperti apa awal karier Isaac di industri hiburan? Tahukah kalian bahwa ia sempat membentuk band punk yang menjadi penampil pembuka di konser Green Day? Berikut adalah rangkuman perjalanan karier pria berusia 40 tahun itu.
Throwback Oscar Isaac Foto: Maulana Saputra
1. Anak punk yang nakal
Lahir di Guatemala, Oscar Isaac sudah menetap di Miami, Florida, Amerika Serikat, sejak berusia 5 bulan. Meski dibesarkan dengan nilai-nilai agama yang kuat, Isaac tumbuh menjadi anak nakal, bahkan sempat hampir membumihanguskan sekolahnya, Westminster Christian.
Di akhir era '90-an, Isaac sempat menjadi vokalis sekaligus gitaris dari sebuah band ska-punk bernama The Blinking Underdogs. Isaac membentuk band tersebut bersama Nick Speck (bas gitar), Bill Sommer (drum), Alan Mills (trombone), Keith Cooper (saxophone), dan Matt LaPlant (guitar).
ADVERTISEMENT
The Blinking Underdogs sempat merilis beberapa single, seperti 'Salvation', 'Trailer Park', dan 'Blue Alishia'. Meski tidak terlalu terkenal, Isaac dan kawan-kawannya sempat menjadi band pembuka di dua konser musisi besar, yakni Green Day dan The Mighty Mighty Bosstones.
Isaac tidak lagi melanjutkan karier sebagai anak band punk setelah diterima di Juilliard School program seni peran pada 2001. Selama menjadi murid di sana, ia juga mulai berani untuk terlibat di film layar lebar yang bertajuk 'All About the Benjamins' (2002).
2. Ayah Yesus hingga Nominasi Golden Globe Awards
Isaac mulai dikenal luas berkat perannya sebagai Joseph, ayah Yesus, di film drama alkitab yang bertajuk 'The Nativity Story' (2006). Kariernya semakin bersinar setelah berperan di film 'Balibo' (2009) yang berhasil membawanya memenangkan kategori 'Best Supporting Actor' dari Australian Film Institute Awards.
ADVERTISEMENT
Setelah sempat bermain di film biopik bertajuk 'Che', Isaac diberi kesempatan untuk menyalurkan bakat bermusiknya melalui film '10 Years' pada 2011. Di film itu, dua lagu ciptaannya, 'Never Had' dan 'You Ain't Goin Nowhere', juga terpilih untuk menjadi soundtrack.
Sutradara Joel dan Ethan Coen ternyata memperhatikan kepiawaian berakting dan bernyanyi Isaac di film '10 Years'. Keduanya pun menggaet dirinya untuk memerankan tokoh utama di film komedi musikal, 'Inside Llewyn Davis'.
Film tersebut berhasil memenangkan penghargaan Grand Prix di Cannes Film Festival 2013. Isaac pun sempat dinominasikan sebagai 'Best Actor' di Golden Globe Awards 2014.
3. Sumbangsih besar di banyak film fantasi
Setelah tahun 2010, Isaac mulai sering terlibat di berbagai genre film Hollywood. Namun, dia lebih banyak berkontribusi di film-film fantasi yang aneh, unik, dan tidak biasa.
ADVERTISEMENT
Pada 2011, Isaac pernah berperan sebagai Blue Jonas di film action fantasi 'Sucker Punch'. Pada 2015, ia memerankan tokoh Nathan Hamlet Bateman, seorang CEO perusahaan teknologi yang menciptakan sebuah robot dengan artificial intelligence, di film 'Ex Machina'.
Oscar Isaac di film 'Ex Machina'. Dok: IMDb
Film 'Ex Machina' tidak membawa Oscar Isaac memperoleh penghargaan bergengsi. Tapi, ia sukses mencuri hati banyak pecinta film fantasi di seluruh dunia. Bahkan, beberapa forum pecinta film fantasi mendaulat 'Ex Machina' sebagai salah satu tontonan wajib.
Tidak heran jika J.J Abrams mendaulat Isaac untuk berperan sebagai Poe Dameron, salah satu tokoh pendukung utama, di trilogi film sekuel 'Star Wars'. Tokoh Poe sukses membawa Isaac kian menjadi ikon di industri film fantasi.
Oscar Isaac di film 'Star Wars: Episode VII - The Force Awakens (2015)'. Dok: IMDb
Beberapa orang bisa mengkritik kisah di trilogi sekuel 'Star Wars', namun tidak pernah ada yang mengatakan bahwa akting Isaac sebagai Poe Dameron buruk dan tidak keren. Sebab, ia memang terlihat sangat keren sebagai salah satu pilot sekaligus pejuang Resistance terhebat, hingga 'Star Wars: The Rise of Skywalker' mengakhiri saga yang telah dibangun sejak 1977.
ADVERTISEMENT
Di sela-sela film 'Star Wars', ia juga sempat berperan sebagai penjahat super bernama Apocalypse di film 'X-Men: Apocalypse' (2016). Pernah pula ia terlibat di dua film animasi berbalut fantasi yang cukup kental, yakni 'Spider-Man: Into the Spider-Verse' (2018) dan 'The Addams Family' (2019).
4. Proyek ke depan
Oscar Isaac. Foto: REUTERS/Henry Nicholls
Tahun ini, Oscar Isaac dipastikan ikut berperan di film fantasi bertajuk 'Dune' yang diadaptasi dari novel karya Frank Herbert. Film 'Dune' telah sejak lama dinanti-nantikan oleh para fans.
Meski sudah pernah diadaptasi menjadi serial televisi dan video game, fans merasa masih perlu mendapatkan satu film 'Dune' yang layak untuk ditonton. Di era '80-an, 'Dune' sudah pernah dibuat menjadi film layar lebar, namun kualitasnya terlalu buruk dan tidak layak untuk ditonton.
ADVERTISEMENT
Disutradarai oleh Denis Villeneuve, film 'Dune' rencananya akan rilis Desember 2020. Berperan sebagai Duke Leto Atreides, Isaac dipastikan beradu akting dengan banyak artis muda, seperti Timothee Chalamet dan Zendaya.