Pak Tarno Gagal Bangun Musala dan Beli Sawah karena Kena Tipu

4 Februari 2025 16:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pak Tarno Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pak Tarno Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
ADVERTISEMENT
Pesulap Sutarno atau yang akrab disapa Pak Tarno pernah menjadi korban penipuan yang membuatnya gagal membangun sebuah musala dan membeli sawah.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya kalau enggak ketipu, mau bangun musala, eh ketipu. Pas mau bangun musala itu ketipu. Mau beli sawah juga ketipu, mau bangun musala ketipu," kata Pak Tarno di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Pak Tarno mengatakan dirinya menjadi lebih berhati-hati dalam mengelola keuangannya setelah mengalami penipuan. Ia kini mempercayakan urusan finansial kepada keluarganya sendiri.
"Iya, lebih hati-hati, enggak gampang percaya sama orang, makanya sekarang yang pegang keluarga aja," tutur Pak Tarno.
Pak Tarno saat tengah berjualan saat ditemui di depan SDN Semper Barat 01, Semper, Jakarta Utara, pada Jumat (25/10/2024). Foto: Vincentius Mario/kumparan

Pak Tarno Masih Semangat untuk Bekerja

Di sisi lain, Pak Tarno, yang kini berusia 74 tahun, masih semangat untuk bekerja. Ia masih menerima tawaran untuk main sulap.
"Kalau kerja senang, lihat orang ketawa senang, penonton ketawa, energi buat saya lihat orang-orang senang, mau menghibur. Saya kangen sama penonton," ucap Pak Tarno.
ADVERTISEMENT
Selain karena penghasilan, Pak Tarno menyebut penonton membuatnya rindu untuk tetap bekerja.
"Iya, mau menghibur, saya kangen sama penonton," ujar Pak Tarno.
Pak Tarno saat tengah berjualan saat ditemui di depan SDN Semper Barat 01, Semper, Jakarta Utara, pada Jumat (25/10/2024). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Pak Tarno tengah berjuang melawan stroke. Kondisinya disebut sudah semakin membaik.
Kaki Pak Tarno semakin terasa ringan untuk berjalan berkat rekomendasi terapi dari YouTuber Panji Petualang.
Panji mengantar pesulap kelahiran 1950 itu untuk berobat ke Purwakarta, kepada seorang terapis bernama Haris Priyatna.
"Alhamdulillah, Pak Tarno kini merasa lebih ringan saat berjalan. Pelan-pelan jalannya, bisa lepas kursi roda," kata kerabat Pak Tarno, Slamet, saat dihubungi kumparan, Rabu (8/1).