Pak Tarno Ngaku Uang Tabungan Ludes Usai Kena Tipu Berkali-kali

28 Oktober 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pak Tarno saat tengah berjualan saat ditemui di depan SDN Semper Barat 01, Semper, Jakarta Utara, pada Jumat (25/10/2024). Foto: Vincentius Mario/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pak Tarno saat tengah berjualan saat ditemui di depan SDN Semper Barat 01, Semper, Jakarta Utara, pada Jumat (25/10/2024). Foto: Vincentius Mario/kumparan
ADVERTISEMENT
Pesulap tradisional yang terkenal pada masanya, Pak Tarno, mengaku sama sekali tak mempunyai tabungan saat ini. Seluruh penghasilannya selama aktif di televisi sudah ludes.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada (tabungan), beneran, sudah habis sama sekali,” kata Pak Tarno singkat, saat ditemui kumparan di Semper, Jakarta Utara, Jumat (25/10).
Menurut kerabat Pak Tarno, Slamet, pesulap bernama asli Sutarno itu pernah ditipu oleh mantan manajer pertama sebesar Rp 100 juta.
“Mungkin banyak juga yang menipu dia dari dulu, yang Rp 100 juta itu, sama manajer pertama dia,” jelas Slamet.
Pak Tarno Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Slamet menerangkan, beberapa kali Pak Tarno juga memberikan modal untuk usaha orang lain dan kenalannya.
Namun lagi-lagi, modal yang dipinjam dari Pak Tarno tidak dikembalikan dan hilang begitu saja.
“Dia juga kasih modal orang buat buka steam motor, enggak tahu gimana nasibnya. Terus ada yang buka rental PS, dimodalin sama Pak Tarno, akhirnya enggak (dikembalikan) modalnya juga,” ucap Slamet.
Pak Tarno saat tengah berjualan saat ditemui di depan SDN Semper Barat 01, Semper, Jakarta Utara, pada Jumat (25/10/2024). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Terakhir, Slamet menyebut Pak Tarno ditipu oleh mantan manajernya yang bernama Koji. Hingga saat ini, Koji diduga masih memanfaatkan akun Instagram Pak Tarno untuk mendapat uang.
ADVERTISEMENT
“Pengalaman terus, saat ini dengan adanya orang yang membodohi Pak Tarno dengan akun (Instagram) Pak Tarno, padahal itu bukan Pak Tarno. Pak Tarno diam aja dengan ketidaktahuannya dia,” tutur Slamet.
Hasilnya, Pak Tarno harus menanggung dirinya sendiri dan hidup di tengah kesulitan saat ini. Menggunakan kursi roda, Pak Tarno berjuang menjajakan mainan di beberapa SD di Jakarta Utara demi menyambung hidup.