Pameran Dialogue of Papers Digelar di Jakarta Mulai 25 November 2023

19 November 2023 19:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Widi Pangestu dan Yousef Ahmad. Foto: Dok. Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Widi Pangestu dan Yousef Ahmad. Foto: Dok. Istimewa.
ADVERTISEMENT
Pameran Dialogue of Papers digelar di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, mulai 25 November hingga 16 Desember 2023. Pameran ini merupakan bagian dari Years of Culture Qatar-Indonesia 2023.
ADVERTISEMENT
Pameran Dialogue of Papers akan menampilkan karya seni dua seniman, yakni Yousef Ahmad dan Widi Pangestu, yang masing-masing berasal dari Qatar dan Indonesia.
Dikuratori oleh Pakar Museum Senior dari Years of Culture, Dr. Aisha Al Misnad, kolaborasi keduanya melibatkan perpaduan bubur kertas pohon palem dari Qatar dengan bubur kertas abaca dan murbei dari Indonesia. Ada 36 karya seni yang akan dipamerkan dalam pameran Dialogue of Papers di Galeri Emiria Soenassa.
"Konsep Dialogue of Papers merupakan warisan kemitraan Years of Culture dengan Jepang. Kami sangat senang dapat menyelenggarakan workshop di Doha untuk Widi Pangestu dan Yousef Ahmad," kata Dr. Aisha Al Misnad dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Jumat (17/11).
Yousef Ahmad dan Widi Pangestu. Foto: Dok. Istimewa.
Dr. Aisha Al Misnad mengatakan karya seni yang dihasilkan Widi Pangestu dan Yousef Ahmad menawarkan eksplorasi konsep-konsep yang menarik, seperti penuh dan kosong, perbedaan dan kesamaan, dan kekuatan dialog melalui kreativitas bersama.
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan representasi visual dari hubungan mendalam antara Qatar dan Indonesia, melampaui batas-batas geografis melalui seni," tutur Dr. Aisha Al Misnad.
Para pengunjung yang mendatangi pameran Dialogue of Papers akan diajak untuk menyelami cara-cara di mana lingkungan, lanskap, dan iklim yang berbeda. Hal itu telah memengaruhi kehidupan dan pengalaman masyarakat di Qatar dan Indonesia.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang hijau dan subur. Sebab, Indonesia memiliki hutan lebat yang dipenuhi beragam tanaman. Hal itu berbanding terbalik dengan Qatar yang memiliki lanskap berupa gurun.
"Wilayah yang pada awalnya tampak tidak memiliki flora. Namun, gurun tersebut telah dengan murah hati memberikan pohon palem, yang tumbuh subur di tengah kondisi keras dan sumber daya air terbatas," ucap Dr. Aisha Al Misnad.
ADVERTISEMENT

Pengunjung Tidak Dipungut Biaya untuk Lihat Pameran Dialogue of Papers

Penjajaran hutan dan gurun dalam pameran Dialogue of Papers membangkitkan gagasan tentang kelimpahan dan kekosongan, serta menyoroti upaya seni dan kreatif penduduk di lingkungan yang berbeda.
"Manusia berhasil berkembang dan menciptakan di kedua lanskap tersebut, dengan perbedaan dan tantangan yang ada," ujar Dr. Aisha Al Minad.
Di hari pembukaan pameran Dialogue of Papers, Yousef Ahmad dan Widi Pangestu akan mengadakan bincang-bincang publik pada pukul 13.00 WIB. Pengunjung tidak dipungut biaya untuk melihat pameran Dialogue of Papers.