Pandangan Dian Sastro Soal Semangat Kartini

12 April 2017 13:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Dian Sastrowardoyo membacakan surat Kartini (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Dian Sastrowardoyo membacakan surat Kartini (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
Aktris Dian Sastrowardoyo menjadi salah satu pengisi acara 'Panggung Para Perempuan Kartini' yang diadakan di Museum Bank Indonesia, Jakarta Barat, Selasa (11/4) malam.
ADVERTISEMENT
Dalam pembacaan monolog itu, aktirs berusia 35 tahun ini ditemani oleh dua pemeran film 'Kartini' besutan sutradara Hanung Bramantyo.
Dian Sastro, Acha Septriasa dan Christine Hakim. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dian Sastro, Acha Septriasa dan Christine Hakim. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Mereka adalah Acha Septriasa yang berperan sebagai adik Kartini, yaitu Roekmini, dan Christine Hakim yang berperan sebagai ibunda Kartini, yaitu Ngasirah.
Mendapat giliran pertama, Dian membacakan sebuah monolog yang ditulis Leila S. Chudori. Monolognya itu bukan berasal dari surat yang ditulis oleh Kartini kepada sahabat penanya di Belanda, Stella Zeehandelaar, tapi merupakan fragmen monolog dari film terbaru Dian yang berperan sebagai sosok RA Kartini.
Baca Juga:
ADVERTISEMENT
Usai Dian membacakan monolog, giliran Acha yang kemudian diikuti Christine untuk membacakan fragmen monolog tersebut.
Pemain film 'Ada Apa dengan Cinta?' ini juga membagikan pandangannya mengenai perayaan Hari Kartini yang diadakan setiap 21 April, atau hari lahirnya Kartini.
Dian Sastro usai nobar film Kartini. (Foto: D.N Mustika Sari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dian Sastro usai nobar film Kartini. (Foto: D.N Mustika Sari/kumparan)
Menurutnya, dalam satu hari itu bangsa Indonesia diajak untuk memperingati dobrakan-dobrakan yang sudah dibuat dan dipelopori Kartini.
Ia menilai pada zaman sekarang, sudah tidak ada lagi pemisahan kasta hierarkis antara kaum ningrat dan kaum biasa. Begitu juga dengan kesetaraan gender yang semakin digaungkan. Menurut Dian, masyarakat Indonesia sudah tidak lagi harus mengalami dua hal tersebut.
"Semua manusia baik laki-laki maupun perempuan merasakan pendidikan formal di sekolah. Sekarang kita semua sudah punya kebebasan bersekolah semestinya tidak menyianyiakan kesempatan itu," ucap Dian yang malam itu mengenakan kebaya putih.
ADVERTISEMENT
Tapi perubahan pakem-pakem tersebut menurutnya tidak melawan adat istiadat Jawa yang sarat akan hal itu. Malah, Kartini adalah orang yang sangat kontra dan mengkritik adat istiadat tersebut.
Dian Sastrowardoyo dan Christine Hakim. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dian Sastrowardoyo dan Christine Hakim. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
"Dia (Kartini) melihatnya itu sama sekali enggak penting," ujar ibu dua anak ini.
Selain Dian, Acha, dan Christine, ada banyak tokok perempuan Tanah Air yang turut memeriahkan acara 'Panggung Para Perempuan Kartini'. Dari dunia politik, beberapa di antaranya hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Sedangkan dari dunia hiburan, banyak aktris ternama yang turut menyumbangkan suaranya untuk membacakan surat Kartini. Mereka adalah Happy Salma, Chelsea Islan, Jajang C. Noer, Gita Gutawa, Maudy Ayunda, dan Raline Shah. Najwa Shihab selaku presenter program 'Mata Najwa' pun turut hadir.
ADVERTISEMENT