Pandji Pragiwaksono soal Materi di Komoudoumenoi: Ini Mungkin Paling Bahaya

19 Agustus 2020 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pandji Pragiwaksono saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/11). Foto: Alfadillah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pandji Pragiwaksono saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/11). Foto: Alfadillah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandji Pragiwaksono akan memulai tur stand up comedy bertajuk Komoidoumenoi. Ketersinggungan menjadi topik utama dalam pertunjukan yang rencananya akan digelar di 20 kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Komoidoumenoi diambil dari bahasa Yunani. Aristophanes, kata Pandji, memperkenalkan Komoidoumenoi sebagai objek tertawaan dan menerangkan bahwa orang bisa tertawa karena ada objek yang ditertawakan.
“Orang tertawa karena ada yang ditertawakan. Selama objek itu manusia, peluang menyinggung selalu ada. Sejak ratusan tahun lalu, komedi pasti bentuk keresahan, komedi sudah menyinggung,” kata Pandji dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Rabu (19/8).
Pandji Pragiwaksono Foto: Munady Widjaja
Menurut Pandji Pragiwaksono, kebanyakan materinya akan membahas soal ketersinggungan yang pernah dia alami. Selama menggeluti dunia stand up comedy, Pandji beberapa kali ditegur oleh sejumlah pihak yang merasa tersinggung dengan materinya.
“Siapa yang tahu orang merasa tersinggung karena apa. Misal saya bahas agama, enggak boleh karena menyinggung. Oke, enggak usah bahas politik. Sampai bahas kucing, masih ada yang tersinggung,” tutur Pandji.
ADVERTISEMENT
“Lama-lama, saya enggak tahu apa yang saya enggak boleh bahas. Sebagai contoh, ada orang tersinggung dipanggil, 'Kak,' oleh ojek online. Dipanggil, 'Kak,' aja tersinggung,” lanjutnya.
Pandji Pragiwaksono. Foto: Garin Gustavian/kumparan
Pandji beranggapan bahwa tersinggung itu adalah perasaan yang diterima, bukan diberikan. Alhasil, Pandji tak tahu pasti di mana letak batas ketersinggungan yang sebenarnya. Dia pun mengingatkan masyarakat yang ingin menontonnya agar tak mudah tersinggung dalam pertunjukannya nanti.
“Kalau Anda dikit-dikit tersinggung, jangan nonton. Pertunjukan ini mungkin paling bahaya. Pikirkan apa pun yang menyinggung masyarakat, mau enggak mau kebahas sama gue,” ujar Pandji.
Menurut Pandji, dirinya tak mempertimbangkan soal ketersinggungan dalam materi yang dia bawakan nantinya. Sebab, masyarakat juga harus sadar bahwa profesinya tentu akan selalu bisa menyinggung pihak mana pun.
ADVERTISEMENT
“Masyarakat jangan minta kami tidak menyinggung. Kami ingin ngelawak, bukan menyinggung Anda. Lo enggak bisa bikin orang enggak tersinggung karena tersinggung itu refleks, seperti ketawa,” tutur Pandji.
Pandji Pragiwaksono. Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Pandji mengaku sudah siap dengan konsekuensi yang kemungkinan akan diterima dari materi yang dilemparkan. Sejauh ini, Pandji punya cara sendiri bagaimana menyelesaikan persoalan tersebut.
“Bedanya saya dengan yang lain, saya buka ruang buat dialog, saya berani nyamperin orang yang marah-marah sama saya, saya berani minta maaf kalau salah, tapi saya enggak bisa minta maaf terhadap jokes-nya. Jokes-nya enggak salah,” tutup Pandji Pragiwaksono.