Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Panggung Terbenam, Perhentian Terakhir 7 Tahun Perjalanan Amigdala
15 September 2023 13:46 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"7 tahun perjalanan singkat Amigdala akan menemui perhentian terakhir di Panggung Terbenam, 15 September 2023," tulis Amigdala.
Awal terjun ke dunia musik Indonesia, Amigdala berharap bisa menemukan kebahagiaan. Perjalanan mereka dipenuhi lika-liku. Tidak sepenuhnya indah.
"Perjalanan dihiasi gurat luka. Sampai akhirnya tubuh yang kami rawat selama ini, dengan perasaan haru yang mendalam, kami tanggalkan. Kami telah mencapai perhentian terakhir dari perjalanan, waktu untuk terbenam," tulis Amigdala.
Namun dalam unggahan itu tersirat, Amigdala akan kembali tumbuh. Tapi, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu. Apakah mereka tetap berkarier di dunia musik dengan memakai nama berbeda atau ada keputusan lain.
ADVERTISEMENT
"Esok kala terbit, kami semai benih yang baru, berharap tumbuh tunas-tunas harap yang kemudian bermekaran dan mewangi," tulis Amigdala.
Panggung Terbenam digelar di Creative Culture Space. Ada sejumlah musisi yang akan memeriahkan konser Amigdala, yakni Irama Pantai Selatan, Rafi Sudirman, Araji, Oscar Lolang, dan T. Rucira.
Panggung Terbenam dimulai sekitar pukul 18.00 WIB. Irama Pantai Selatan akan menghibur para penonton yang hadir 15 menit setelah open gate. Amigdala sendiri dijadwalkan tampil di penghujung acara pada pukul 21.30 WIB.
Mantan Vokalis Amigdala Tuntut Hak
Mantan vokalis Amigdala, Andari Jamalina Pratami alias Aya Canina, menuntut haknya atas penggunaan nama dan karya di Amigdala. Aya sebelumnya mendirikan Amigdala bersama rekannya, Isa Maula Elfasya, pada Desember 2016 di Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Ide memberi nama grup musik mereka Amigdala berasal dari Aya Canina. Amigdala merupakan salah satu istilah dalam ilmu Psikologi, studi yang ditempuh oleh Aya. Karena itu, lagu-lagu Amigdala kental dengan muatan emosional dan istilah-istilah psikologi.
"Yakni bagian otak manusia yang bertugas meregulasi emosi," kata Aya di kawasan Pati Unus, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Selain Aya Canina dan Isa, ada dua personel lain yang tergabung di Amigdala yakni Iqbal dan Junet. Namun Aya hengkang dari Amigdala pada 2020. Setahun kemudian, Isa memutuskan keluar dari grup yang terkenal lewat lagu Ku Kira Kau Rumah itu.
Aya Canina heran karena personel yang masih ada tetap menggunakan nama Amigdala. Selain itu, mereka juga membawakan karya-karya yang diciptakan oleh Aya dan Isa tanpa izin.
ADVERTISEMENT
"Keluarnya saya dan Isa berarti tiadanya pencipta merek (saya) dan pencipta lagu (saya dan Isa) dalam kelompok musik yang entah bagaimana masih bersikeras mempertahankan diri hingga saat ini," tutur Aya.
Seiring berjalannya waktu, Aya Canina memperoleh dua legalitas yakni Hak Merek 'Amigdala' atas nama pemilik Andari Jamalina Pratami alias Aya Canina dan Hak Cipta lagu-lagu di mini album Balada Puan atas nama Aya dan Isa.
Kedua legalitas itu dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Keabsahannya bisa dilihat di situs resmi Pangkalan Data Kekayaan Intelektual.
"Selain itu, karya cipta tersebut sudah terdaftar dalam Wahana Musik Indonesia (WAMI) sebagai lembaga manajemen kolektif dalam pengumpulan royalti performing right, yakni ketika lagu-lagu ciptaan saya dibawakan secara komersial," ucap Aya.
ADVERTISEMENT
Karena itu, Aya Canina menuntut hak atas penggunaan nama Amigdala dan karya-karya yang ia ciptakan selama tergabung di band tersebut. Sebab, Aya selama ini tidak memperoleh haknya.