Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Peduli pada Nasib Petani, Rio Dewanto Rilis Film Dokumentasi
16 Januari 2017 22:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT

Kepedulian Rio Dewanto (29) terhadap konflik urusan tanah pertanian di Langkat, Sumatera Utara, tidak main-main. Pada Senin (16/1), pemain film 'Modus Anomali' itu menunjukkan keseriusannya dengan merilis film dokumenter terkait sengketa tersebut.
ADVERTISEMENT
Diunggah melalui kanal YouTube pribadinya, isi dari film berdurasi 13 menit tersebut menampilkan perjalanan Rio ketika berkunjung ke Desa Mekar Jaya, Langkat. Selain mengabadikan keadaan dan kondisi petani di sana, suami Atiqah Hasiholan (35) itu juga berdialog dengan mereka.
Pemain film 'I Leave My Hear in Lebanon' itu menjelaskan, kehadirannya di Desa Mekar Jaya merupakan komitmennya untuk mengawal penyelesaian konflik agraria yang terjadi. Selain itu, pemeran Jody dalam film 'Filosofi Kopi' itu juga ingin masyarakat berpartisipasi dengan memberi bantuan.
"Saya berharap setelah menonton film dokumenter tersebut masyarakat bisa terpanggil untuk ikut membantu masyarakat di Desa Mekar Jaya. Selain itu, semoga pemerintah juga bisa datang dan melihat dampak dari konflik yang terjadi," terang Rio.
ADVERTISEMENT
Rio yang berkunjung ke Desa Mekar Jaya pada 7 Desember 2016 juga mengatakan bahwa dia sempat bermalam di rumah seorang petani. Tujuannya, agar dia bisa mendengar keluh kesah petani tersebut secara langsung pasca bentrok dengan aparat keamanan.
"Anak-anak masih merasakan trauma akibat bentrokan yang sempat terjadi dan mereka terlihat seperti ketakutan. Saya berkomitmen untuk mengawal penyelesaian dari konflik agraria di Langkat hingga tuntas dan berharap pemerintah berpihak kepada petani,” jelas Rio.
Kepedulian Rio berawal dari kekecewaannya terhadap tindakan represif aparat keamanan yang melakukan penggusuran paksa pada para petani di Langkat. Akibatnya, belasan petani termasuk wanita dan anak-anak mengalami luka-luka karena aparat keamanan dikabarkan menggunakan alat berat dalam penggusuran.
ADVERTISEMENT