Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Pelaku Bullying terhadap Anak Aurel Hermansyah-Atta Halilintar Minta Maaf
15 Juni 2023 11:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah dibuat murka oleh salah satu netizen yang melakukan bullying terhadap anak pertama mereka, Ameena Hanna Nur Atta. Oleh netizen tersebut Ameena disebut idiot dan down syndrome.
ADVERTISEMENT
Identitas pelaku bully tersebut juga telah diketahui. Ia adalah seorang guru dan juga istri dari seorang polisi. Sang suami dengan inisial JP diketahui berpangkat Aiptu dan berdinas di Polsek Kota Payakumbuh, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar).
Kini pelaku bully yang bernama Emirisma Aulia Tobing itu pun meminta maaf atas perbuatannya yang membuat Atta dan Aurel beserta keluarga besar marah. Hal ini diketahui dari video yang diunggah Atta di akun Instagram pribadinya.
"Saya ingin meminta maaf dengan setulus-tulusnya dan sedalam-dalamnya. Saya menyesali atas perbuatan saya yang merugikan banyak pihak terutama bang Atta dan Ameena Hanna Nur Atta. Saya meminta maaf, ya, sayang, sehat-sehat Ameena, panjang umur, semakin pintar jadi anak solehah," tuturnya.
Perempuan berusia 35 tahun itu mengaku tak punya motif apa-apa dan hanya iseng melontarkan komentar tersebut. Ia tak menyangka komentarnya tersebut berdampak besar.
ADVERTISEMENT
Pelaku bully ini pun seolah baru menyadari bahwa perbuatannya menyakiti hati Aurel sebagai ibu dari Ameena. Padahal, ia pun diketahui adalah seorang ibu.
"Saya ternyata telah membuat kesalahan besar karena tidak ada unsur apa-apa tapi ternyata saya membuat kesalahan besar. Karena ada unsur-unsur hinaan, cacian, bahkan berdampak fitnah. Pencemaran nama baik sampai mbak Aurel sakit hati sebagai Ibu. Saya pun juga sebagai ibu menyadari bagaimana sakit hati mbak Aurel jika anaknya diperlakukan seperti Ameena," katanya.
Lebih lanjut, perempuan ini juga tak menyangka perbuatannya akan berdampak pada pekerjaan sang suami. Ia menyebut sang suami sama sekali tidak tahu perbuatannya.
Pelaku ini mengaku menyesal dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya di masa mendatang. Ia juga meminta maaf kepada semua orang yang terkena dampak atas perbuatannya ini.
ADVERTISEMENT
"Saya benar-benar menyadari kesalahan saya, saya sangat menyesal, dan saya berjanji untuk menjaga etika ketikan akhlak tangan saya untuk berpositif saja. Buat kesatuan polres Payakumbuh dan kesatuan bhayangkari se-Indonesia, saya meminta maaf sedalam-dalamnya perbuatan saya ini. Buat sekolah SMPN 2 yang beserta kepala sekolah dan teman-teman guru yang ikut terbawa dalam kasus saya ini, saya meminta maaf sedalam-dalamnya. Sekiranya tetap sehat damai sejahtera," pungkasnya.
Polisi yang Istrinya Bully Anak AttaHalilintar-Aurel Hermansyah Diperiksa Propam
Buntut kegaduhan yang dilakukan Ibu Bhayangkari ini menjerat suaminya hingga diperiksa Propam. Diketahui, oknum polisi berpangkat Aiptu berinisial JP itu berdinas di Polsek Kota Payakumbuh, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar).
Kasi Humas Polres Payakumbuh, Iptu Satria Rudi, mengatakan kasus ini telah ditindaklanjuti oleh Propam. Saat ini, dalam tahap proses.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya hal ini sudah ditangani oleh Propam Polres Payakumbuh, jadi lagi tahap proses. Sekarang, video minta maaf sudah beredar, sudah diupload juga oleh Atta Halilintar," ujar Satria saat dihubungi kumparan, Kamis (15/6).
Satria mengungkapkan, Aiptu JP bertanggung jawab atas perbuatan istrinya yang melakukan penghinaan di media sosial. Sanksi, masih menunggu keputusan pemeriksaan Propam Polres Payakumbuh.
"Sebenarnya bukan anggota ini yang salah, tapi istrinya. Tapi terlepas dari itu, tentunya menjadi tanggung jawab suami. Harusnya anggota ini memberikan nasihat ke istrinya untuk dapat bertingkah laku baik di media sosial. Ini kan lepas kendali," imbuhnya.
Istri Aiptu JP berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Hal ini, kata Satria, sehingga membutuhkan waktu dalam penyelidikan ketika kegaduhan ini mencuat.
ADVERTISEMENT
"Kami pun untuk melakukan penyelidikan dan proses butuh waktu, tempat berjauhan," ungkapnya.