Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pemakaman Rudy Wowor Diwarnai Tangis Keluarga
6 Oktober 2018 9:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Aktor senior Rudy Wowor dimakamkan pada hari ini, Sabtu (6/10), di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Jenazah tiba di TPU sekitar pukul 08.30 WIB dengan diiringi alunan doa dari keluarga dan kerabat terdekat.
ADVERTISEMENT
Michael, anak bungsu dari pria yang terkenal dengan rambut gondrongnya itu, keluar dari mobil ambulans untuk mengantarkan ayahnya itu ke tempat peristirahatan terakhir. Selain Michael, keluarga Rudy juga tampak hadir ke pemakaman.
Setelah tiba, Michael dan dua orang lainnya masuk ke liang lahat untuk menguburkan jenazah. Michael pun terdengar mengumandangkan azan di sebelah jenazah, sebelum makam ditutup. Pihak keluarga yang hadir turut menyaksikan proses pemakaman.
Keluarga yang hadir ke pemakaman pun terlihat berusaha untuk tegar saat melihat jasad Rudy mulai ditutup dengan tanah. Namun, berbeda dengan Michael, dia tampak meneteskan air matanya ketika duduk di samping makam sambil mendoakan sang ayah.
Salah satu kerabat Michael pun sempat merangkul pria berkacamata itu sekadar untuk memberikannya kekuatan agar tegar mengikhlaskan kepergian Rudy.
ADVERTISEMENT
Usai pembacaan doa, Michael membawa foto almarhum dan meletakkannya di depan nisan. Mulai dari anak pertama Rudy, Stefani Wowor hingga anggota keluarga lainnya bergiliran untuk menabur bunga.
Selagi menaburkan bunga, Stefani tak kuasa menahan air matanya. Begitu juga dengan Michael, bahkan setelah penaburan bunga, dia tak berhenti menangis sambil menatap foto Rudy yang ada di depan nisan.
Setelah ustaz menyampaikan rasa terima kasihnya pada orang-orang yang telah turut membantu proses pemakan dan meminta maaf atas segala kesalahan yang dilakukan almarhum semasa hidupnya, salah satu teman Rudy, Chris turut mengenang suami dari Renny Soerjanti Hoegeng itu.
“Dia teman aku dari umur 16 tahun. Dia punya semangat. Dia cinta Indonesia, cinta orangnya juga. Aku cuma mau bilang, semoga Tuhan membawa Rudy Wowor ke kerajaan-Nya. Amin,” ujar Chris.
Pria berdarah Belanda itu menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (5/10) pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Meilia, Depok, Jawa Barat. Dia meninggal diusia 74 tahun, karena kanker prostat. Penyakit yang diidapnya itu baru diketahui dua tahun belakangan ini. Selamat Jalan, Rudy.
ADVERTISEMENT