Pementasan 'Carrie: The Musical' Akan Digelar 17 dan 18 Januari 2020

28 November 2019 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(PTR) Para Pemain Pementasan 'Carrie: The Musical'. Foto: dok. Jakarta Youth for Performing Art (JYPA)
zoom-in-whitePerbesar
(PTR) Para Pemain Pementasan 'Carrie: The Musical'. Foto: dok. Jakarta Youth for Performing Art (JYPA)
ADVERTISEMENT
Para penggemar 'Carrie' karya Stephen King boleh berbahagia, khususnya mereka yang berdomisili di Jakarta. Novel yang dirilis pada 5 April 1974 tersebut diadaptasi ke sebuah pementasan teater musikal oleh Jakarta Youth for Performing Art (JYPA) bekerja sama dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (YLBH APIK) Jakarta.
ADVERTISEMENT
Berjudul 'Carrie: The Musical', pementasan tersebut akan dilangsungkan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta Pusat, pada 17 dan 18 Januari 2020 mendatang pukul 19:00 WIB. Aisha Servia, putri Produser Starvision Chand Parwez Servia, menjadi sutradara pagelaran itu.
Pemeran Margaret White (Gabriella Sally) dan Carrie White (Cesila Fischer) di Pementasan 'Carrie: The Musical'. Foto: dok. Bill Zaidan
'Carrie: The Musical', sebagaimana novelnya, mengisahkan seorang gadis muda bernama Carrie White (Cesila Fischer). Ia mengalami kekerasan verbal dan fisik dari ibunya, Margaret White (Gabriella Sally), yang juga merupakan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh almarhum suaminya.
Tak hanya di rumah, Carrie juga mengalami masa-masa sulit di sekolah. Ia kerap menjadi korban rundungan teman-temannya.
Suatu ketika, Carrie menyadari dirinya punya kekuatan telekinesis yang kian bertumbuh. Tak pelak, orang-orang di sekitarnya terancam bahaya lantaran ia bisa sewaktu-waktu membalas sakit hati dan menghancurkan mereka.
ADVERTISEMENT
Para Pemain dan Kru Pementasan 'Carrie: The Musical'. Foto: dok. Jakarta Youth for Performing Art (JYPA)
Banyak orang barangkali melabeli Carrie sebagai antagonis maupun penjahat. Namun, tidak demikian halnya dengan Aisha Servia. Ia berupaya memperlihatkan sisi lain dari tokoh tersebut.
“Musikal ini menunjukkan Carrie adalah korban dan begitu juga ibunya. Kekerasan yang Margaret lakukan kepada Carrie, dan yang dia alami, itu kompleks. Saya tahu banyak orang di sekitar yang mengalaminya. Saya hanya bisa berharap, 'Carrie: The Musical' dan kolaborasi kami dengan LBH APIK Jakarta dapat mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendirian,” tutur Aisha Servia melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan, Kamis (28/11).
Melalui 'Carrie: The Musical', JYPA bersama YLBH APIK Jakarta ingin memperlihatkan bahwa kasus KDRT Margaret White dan Carrie White yang belum terselesaikan dapat menghasilkan hal yang buruk. Juga sekaligus memberdayakan para korban KDRT yang merasa tak berdaya agar bisa mendapatkan kekuatan dan keberanian untuk bicara serta mendapat bantuan.
Pemeran Margaret White (Gabriella Sally) dan Carrie White (Cesila Fischer) di Pementasan 'Carrie: The Musical'. Foto: dok. Bill Zaidan
'Carrie: The Musical' menghadirkan lagu-lagu yang liriknya ditulis oleh Michael Gord dan Dean Pitchford. Pementasan tersebut akan diwarnai oleh musik-musik pop rock.
ADVERTISEMENT
"Bukan hanya genre musik, tariannya juga pop rock. Jadi, tentunya akan seru bagi penonton. Lagu-lagu dalam 'Carrie: The Musical' sangat lyrical dan itu terlihat dalam koreografi sekaligus terdengar dalam harmoni. Kami berharap pertunjukan kami bukan hanya menyenangkan, menyeramkan, dan mengharukan, tapi tentunya juga mendidik," pungkas Aisha Servia.