Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pengacara Kiswinar: MT Harus Cium Kaki Ibu Aryani di Hadapan Pers
6 Februari 2017 16:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Masih ingat dengan konflik antara bapak dan anak yang sempat menjadi topik hangat untuk diperbincangkan pada 2016 lalu? Konflik bermula dari pengakuan pria bernama Ario Kiswinar bahwa ia anak kandung dari salah satu motivator ternama, Mario teguh. Namun pernyataan tersebut disangkal oleh Mario. Malah ia langsung melaporkan Kis --panggilan akrab Kiswinar-- ke pihak yang berwajib.
ADVERTISEMENT
Kala itu Mario menuntut tes DNA yang membuktikan bahwa Kis merupakan anak kandungnya. Tak tinggal diam, Kis pun melaporkan balik Mario ke pihak kepolisian atas dugaan pencemaran nama baik. Bahkan Kis menerima tawaran Mario untuk melakukan tes DNA sebagai salah satu proses hukum untuk membuktikan sangkalan Mario kepada Kis.
Tahun berganti, kasus tersebut seolah menghilang dari permukaan. Padahal hasil tes DNA yang dilakukan Kis juga sudah keluar sejak November 2016, dan menyatakan bahwa Kis adalah anak biologis dari pasangan Sismaryono Teguh --atau yang akrab dipanggil Mario Teguh-- dan Aryani Soenarto.
Lalu bagaimana perkembangan kasus ini selanjutnya? Beberapa waktu lalu kepada kumparan, Kiswinar mengaku masih terus mengawal kasus ini agar tetap berjalan sebagaimana mestinya.
ADVERTISEMENT
Kiswinar pun membantah jika ada yang menyebut ia telah mencabut laporan fitnah dan pencemaran nama baik di kepolisian setelah hasil tes DNA keluar.
"Setelah DNA terbukti justru unsur fitnah dan pencemaran nama baik terbukti dong, ya? Karena pelaporan kami kan bukan soal pengakuan anak, tapi karena fitnah dan pencemaran nama baik. Dengan hasil DNA semakin menguatkan laporan kami, jadi yang harus ditekankan kasus ini belum berhenti dan kami tidak mencabut laporan," ungkapnya dengan tegas.
Senada dengan kliennya, Ferry Amahorseya, kuasa hukum Kiswinar dan Aryani Soenarto, mengaku terus mengawal kasus ini sampai selesai.
"Untuk kasus ini masih ada dua episode yang harus diselesaikan. Jadi kemarin baru satu episode berjalan. Tunggu saja," ungkap Ferry saat dihubungi kumparan, Senin (6/2) sore.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya memang banyak yang bertanya-tanya, apakah kasus antara Kiswinar dan Mario teguh berhenti tanpa sebuah penyelesaian, ataukah terus berlanjut? Kata Ferry, bahkan ada masyarakat yang sampai bertanya melalui akun media sosial miliknya.
"Ada yang tanya apakah sudah di '86' kan? Yang artinya 'atur damai'. Saya jawab saja 'apakah MT sudah punya Rp 1 T?' Kalau dia menyodorkan tulisan akan membayar Ibu Aryani dan Kiswinar dengan Rp 1 T, ini menjadi pertimbangan saya. Kalau hanya Rp 100 miliar- Rp 200 miliar buat apa?" ujarnya.
Ferry pun sedang mempersiapkan sebuah langkah baru untuk menyelesaikan kasus ini. Apa itu?
"Tunggu saja. Ini kan harga diri mereka (Kis dan Aryani) sudah diinjak-injak. Tuntutan kami, MT harus cium kaki ibu Aryani di hadapan pers. Itu nggak perlu pakai uang. Karena menurut pemahaman mereka sebagai umat islam, surga di telapak kaki Ibu," tegasnya.
ADVERTISEMENT
"Kiswinar bilang 'Dia (Mario) meninggalkan saya ketika saya butuh figur seorang ayah. Saat itu saya berumur 7 tahun. Dia tinggalkan saya, dia membiarkan saya. Ibu saya mendidik saya sampai saya menjadi dewasa dan berusia 33 tahun. Terus sekarang dia enak saja minta maaf?'" lanjutnya mengikuti kata-kata Kiswinar.
Sebelumnya, Kis sendiri sebenarnya telah memaafkan segala kesalahan yang pernah diperbuat Mario yang dia sebut menyakiti hatinya dan sang ibu. Namun bukan berarti dengan Kis memaafkan sang ayah, kemudian menghapus semua masalah yang terjadi.
"Saya tuh memaafkan gampang. Apalagi namanya anak ke orang tua sudah harus memaafkan. Tapi konsekuensinya itu nggak hilang. Dimaafkan sih pasti, tapi konsekuensi piilhan yang diambil kemarin, dijalanin dong. Makanya kenapa saya bilang, sebagai laki-laki itu harus berani bersikap dan bertanggung jawab. Ini saya bicara sebagai laki-laki dewasa ya, bukan sebagai bapak dan anak lagi," ungkap Kis.
ADVERTISEMENT