Pengalaman Miqdad Addausy saat Syuting FTV di Blora

21 Agustus 2018 22:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Miqdad Addausy (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Miqdad Addausy (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pesinetron Miqdad Addausy bermain dalam Film Televisi (FTV) Sinema Wajah Indonesia 'Lubang Tikus'. Ia berperan sebagai seorang pemuda bernama Aji. Ditemui di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Miqdad mengaku memiliki kemiripan pemikiran dengan tokoh yang diperankan.
ADVERTISEMENT
Film televisi yang memiliki nilai sosial itu, membuat Miqdad tidak terlalu lama untuk menerima tawaran tersebut. Bahkan, dalam dialog dan adegan yang disajikan, menggambarkan kondisi masyarakat sehari-hari.
"Enak banget karena jujur, sebelum-sebelumnya jaranglah mendapatkan dialog yang sesuai dengan isi hati. Kan kita berpura-pura di drama, blablabla, putus, lalu pacaran sampai ending ya sudah, template-lah. Akhirnya, menemukan sebuah cerita yang bisa bermain dengan jujur, sangat menyenangkan sih," kata Miqdad Addausy pada Selasa (21/8).
Selama menjalani syuting di daerah Blora, Jawa Tengah, banyak hal yang didapatkan pria berusia 26 tahun tersebut. Ia juga sempat melakukan observasi dan belajar bahasa serta budaya Jawa, sebelum syuting di mulai.
"Di Jawa sudah sedikit merata ya pembangunannya. Cuma ya itu, (ada) daerah-daerah seperti itu kita enggak tahu tuh kesalahannya di mana sampai terabaikan. Padahal, Blora itu sebuah kota yang melahirkan kayu jati terbaik dunia dan minyak di sana sangat kaya sekali," ungkap pemain sinetron 'Ayu Anak Depok City' itu.
ADVERTISEMENT
Selama menjalani syuting di Blora, Miqdad dan sejumlah kru menginap dan berbaur langsung dengan warga setempat. Ketika itu, ia banyak berbincang dan mendengarkan keluh-kesah warga setempat.
Miqdad merasa, dengan adanya film televisi yang diperankannya ini, bisa menjadi sebuah gambaran kondisi suatu daerah di Indonesia yang jarang tersorot pemberitaan.
"Dengan adanya FTV ini ya, orang-orang yang mempunyai kapasitas, kapabilitas untuk membenarkan jalan di daerah seluruh Indonesia, bukan hanya Blora, itu lebih tersentuh hatinya. Itu sih harapannya," tandas Miqdad Addausy penuh harap.