Penjelasan Penyelenggara soal Ricuhnya Musikologi 2019

2 Desember 2019 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster Musikologi 2019. Dok: Instagram @musikologi_
zoom-in-whitePerbesar
Poster Musikologi 2019. Dok: Instagram @musikologi_
ADVERTISEMENT
Festival musik Musikologi yang berlangsung pada Sabtu, 30 November lalu di Plaza Timur Senayan, Jakarta Pusat, berakhir ricuh.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa foto dan video yang tersebar di media sosial, terlihat pagar besi pembatas roboh, panggung berantakan, dan dua penampil acara tersebut, Fourtwnty serta Feel Koplo batal manggung.
Akun Twitter Rivaldi Arya Sukma, @adminakunhoax, mem-posting foto-foto di malam kejadian. Dalam cuitannya, dia juga menuliskan bahwa para pengisi acara Musikologi 2019 tidak tampil tepat waktu. Bahkan, ada yang telat tampil sampai satu jam.
Fourtwnty dan Feel Koplo juga telah memberi keterangan soal batalnya penampilan mereka di Musikologi 2019 lewat akun Instagram masing-masing.
Fourtwnty menjelaskan bahwa jadwal manggung mereka yang seharusnya pukul 21.40 WIB menjadi 23.00 WIB. Karena hingga pukul 23.15 WIB band tersebut belum juga naik panggung--dan pukul 01.30 WIB mereka harus jalan ke bandara untuk terbang ke Bali--, pihak Fourtwnty memutuskan untuk membatalkan penampilan mereka.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Feel Koplo menerangkan bahwa batalnya penampilan mereka diputuskan oleh pihak penyelenggara. Feel Koplo seharusnya tampil pukul 22.45 WIB dan mereka belum tampil juga sampai 2 jam ke depan.
Hingga akhirnya, acara dihentikan pihak berwajib dan panitia hanya memberikan pemberitahuan singkat berupa, "Feel Koplo enggak jadi main, ya."
Pihak Musikologi 2019 bungkam saat dihubungi media soal ricuhnya acara mereka. Tapi, tidak sampai satu hari, pihak penyelenggara pun memberikan penjelasan melalui akun Instagram mereka, @musikologi_, setelah mengumpulkan data-data.
Penjelasan tersebut terbagi menjadi tiga postingan. Yang pertama, pihak Musikologi membenarkan bahwa terjadi kerusuhan di Panggung Merah di Musikologi 2019. Hal itu dikarenakan panggung tiba-tiba mati tanpa adanya pemberitahuan. Mereka juga membantah bahwa panggung di acara tersebut roboh.
ADVERTISEMENT
Ada dua panggung di Musikologi 2019, Panggung Putih dan Panggung Merah. Penampilan di Panggung Putih molor satu jam karena hujan lebat dan break salat Magrib, sedangkan Panggung Merah ngaret 90 menit.
Alasannya, molornya penampilan di Panggung Merah dikarenakan kesalahan teknis yang dibuat sound engineer band pembuka Musikologi 2019, Jonkopping, di bagian mixer monitor.
Lewat akun Twitter @Jonkoppings, band tersebut menjelaskan bahwa sound engineer mereka mengakibatkan sound monitor beberapa band yang akan tampil setelah Jonkoppings hilang. Hal itu membuat sejumlah band seperti Seringai, The Panturas, dan The SIGIT, harus check sound ulang sebelum tampil dan tentunya, memakan waktu.
Di postingan ke-2, hujan deras kembali ditekankan panitia sebagai alasan molornya acara. Yang mengejutkan, mereka menjelaskan bahwa ada oknum keamanan yang melakukan sabotase terhadap genset acara Musikologi 2019.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya, sudah kami beritahu sangat berisiko melakukan hal tersebut dan akan menimbulkan kerusuhan. Betul saja, sesaat Seringai selesai dan penanggung jawab acara kami sedang berdiskusi dengan salah satu pihak keamanan, tiba-tiba salah satu oknum keamanan yang tak kami kenal melakukan sabotase genset dan membuat massa kecewa," bunyi pernyataan pihak Musikologi 2019.
Beberapa menit, panitia berhasil menyalakan genset. Lighting, sound, dan alat-alat kembali menyala. Tapi, beberapa penonton sudah ada yang melakukan penjarahan ke panggung dan backstage artis.
Alasannya, ada oknum yang menuduh kru artis sebagai vendor dikarenakan kru tersebut sedang menggulung kabul. Hal itu membuat penonton tersulut, mengira bahwa acara sudah selesai.
Logo Musikologi 2019. Dok: Instagram @musikologi_
Hal lain, pihak panitia kecewa karena oknum keamanan yang tak mereka kenal itu pergi begitu saja seolah tak bersalah. Sampai akhirnya, polisi membubarkan kerusuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Memang, molornya acara adalah sebuah kesalahan. Tapi, sepengetahuan kami, pihak keamanan Hotel Sultan tak berhak melakukan sabotase tersebut ataupun mengambil keputusan yang vital seperti itu tanpa konsultasi ke pihak berwajib," lanjut penjelasan dari pihak panitia.
Dalam postingan yang ke-3, pihak Musikologi 2019 mengakui bahwa mereka adalah contoh kegagalan dari penyelenggara event musik. Mereka berjanji akan melakukan evaluasi, bertanggung jawab, dan mengembalikan kepercayaan publik pada acara mereka.
Tak ada yang bisa dikatakan pihak Musikologi 2019 kecuali 'maaf'. Segala jenis kerusakan dan kehilangan yang terjadi dengan vendor panitia akan dipetanggung-jawabkan penuh oleh mereka.
Musikologi 2019 Foto: Instagram @musikologi_
Lalu, untuk orang-orang yang melakukan penjarahan alat band, HT, laptop, dan alat-alat lainnya, jika dalam waktu 2x24 jam tidak melakukan pengembalian, pihak panitia akan melaporkan ke pihak berwenang untuk diproses sesuai hukum.
ADVERTISEMENT
Menutup penjelasan, pihak Musikologi 2019 menuturkan bahwa kerusuhan di acara mereka tidak dilakukan oleh seluruh penonton, tapi, oleh beberapa oknum.
"Kami akan menindak oknum-oknum tersebut sesuai perarturan yang ada," tutup penjelasan panjang pihak Musikologi 2019.