Perankan Mendiang Ameer Azzikra, Bryan Domani Kaget Harus Imami 250 Orang Salat

19 November 2023 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemeran Film SIN, Bryan Domani saat berkunjung ke kantor kumparan, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2019). Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemeran Film SIN, Bryan Domani saat berkunjung ke kantor kumparan, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2019). Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bryan Domani berkesempatan memerankan karakter mendiang Ameer Azzikra, putra almarhum Ustaz Arifin Ilham, di film 172 Days. Film ini diangkat dari novel Nadzira Shafa, yang menceritakan kisah cinta singkat antara dirinya dan Ameer.
ADVERTISEMENT
Aktor berusia 23 tahun itu cukup tertantang saat diminta memerankan karakter ini. Tak hanya harus meniru gerak-gerik Ameer, ia juga harus menghafal beberapa bacaan doa.
Salah satu adegan yang cukup berkesan bagi Bryan Domani adalah ketika ia harus menjadi imam salat. Ia terkejut ketika diminta mengimami ratusan orang.
Bryan Domani saat konferensi pers film Ketika Berhenti di Sini di Plaza Indonesia, Jakarta, Senin (24/7/2023). Foto: Dok. Agus Apriyanto
"Aku tahu ada adegan salat, aku tahu paling 10 atau 20 orang, ternyata pas masuk set itu semua, aku imamin 250 orang," ujar Bryan Domani kepada wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Kekasih Mawar de Jongh tersebut mengaku grogi ketika harus memimpin 250 orang untuk salat. Ia bahkan sampai lupa beberapa bacaan doa.
"Pas pertama, salat subuh. Habis Al-Fatihah mereka kan semua (ngucap) Amin. Pas dengar Amin menggema, itu langsung blank ya," ucap Bryan.
ADVERTISEMENT
"Aku enggak pernah ngebayangin ada di posisi itu. Tapi (bersyukur) ada kesempatan di posisi itu walaupun adegan, tapi salatnya beneran," sambungnya.
Meski tak sempurna, Bryan mengaku tak menyerah. Ia terus menerus menghafalkan bacaan hingga gerakan yang harus ia lakukan sesuai dengan kebutuhan di tiap adegan yang ada.
"(Kesulitan) banyak, bisa dibilang aku masih belajar. Aku benar-benar belajar tentang Islam sendiri 2-3 tahun," kata Bryan.
"Aku ngomong bahasa Indonesia aja salah, apalagi ada Arabic itu emang enggak sempurna, tapi aku coba yang terbaik," pungkasnya.