Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Perbandingan Djakarta Warehouse Project 2016 dengan 2017
18 Desember 2017 15:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Festival eletronic dance music Djakarta Warehouse Project (DWP) 2017 telah sukses digelar selama dua hari, pada 15 dan 16 Desember 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Melihat kesuksesan DWP tahun ini kumparan (kumparan.com) akan membandingkan dengan gelaran DWP 2016 yang terselenggara tanggal 9 dan 10 Desember 2016 di lokasi yang sama. Berikut ulasannya.
1. Line-up Pengisi Acara
Pada pagelaran Djakarta Warehouse Project 2016, Ismaya Live selaku promotor mengundang sebanyak 33 DJ mancanegara dan 24 DJ asal Tanah Air. Salah satunya adalah Zedd.
Untuk DWP tahun ini, Ismaya Live juga menghadirkan total pengisi acara yang hampir sama dengan tahun lalu. Kurang lebih ada 60 penampil di DWP 2017. Musisi lokal diisi oleh Yesterday Afternoon Boys, Iyal Noor, hingga Isha Hening.
Tidak hanya dalam negeri, DJ mancanegara juga memeriahkan DWP 2017, antara lain Steve Aoki, Flume, Marshmello, Vini Vici, Desiigner, Galantis, Tiësto, Hardwell, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
2. Harga Tiket
Tidak ada perubahan signifikan antara harga tiket DWP 2016 dengan 2017. Untuk DWP 2016, terdapat dua kategori tiket, yaitu General Admission (GA) dan VIP Gold. Untuk tiket kategori GA 2 Day Pass Early Entry 2 diberi harga Rp 900 ribu. Sedangkan, untuk tiket VIP Gold 2 Day Pass dijual dengan harga Rp 620 ribu untuk tier Early Entry dan Presale 1.
Untuk tahun ini, tiket DWP 2017 juga tetap hadir dalam dua kategori. Yang pertama adalah GA (2 Day Pass) dengan harga Rp 800 ribu (early entry sebelum pukul 19.00 WIB) dan Rp 920 ribu (presale 2). Yang kedua adalah VIP Gold (2 Day Pass) dengan harga Rp 2 juta (presale).
ADVERTISEMENT
3. Jumlah Penonton
Ismaya Live mencatat sebanyak 90 ribu penonton menghadiri Djakarta Warehouse Project tahun 2016. Di sisi lain, belum ada catatan resmi mengenai berapa jumlah penonton untuk DWP 2017.
Namun, Sarah Deshita selaku Assistant Brand Manager Ismaya Live​ mengatakan, dia menargetkan jumlah yang sama dengan tahun lalu untuk jumlah penonton DWP 2017.​
"Targetnya sama, 90 ribu untuk dua hari. Secara lokasi, layout, enggak banyak mindahin stage-nya. (Jumlah penonton) 90 ribu sudah kapasitas nyaman untuk enjoy DWP," kata Sarah saat jumpa pers sebelum gelaran DWP 2017 beberapa waktu lalu.
4. Panggung Megah DWP
Tahun lalu, panggung utama yang diberi nama Garudha Land menjadi panggung yang paling megah. Hal ini karena kepala burung Garuda bisa bergerak ke kanan dan kiri dengan kedua mata menyala. Kemudian pada hari kedua DWP 2016, layar panggung di Garudha land menampilkan bendera merah putih dengan tulisan "Bhinneka Tunggal Ika" saat Dipha Barus tampil.
Sedangkan untuk DWP 2017, Ismaya Live menyulap panggung Neon Jungle menjadi Elrow yang bertemakan taman indoor dengan nuansa psychedelic. Kanan kiri panggung dipenuhi pohon polkadot dengan bentuk unik dan hiasan kain warna-warni membuat suasana panggung Elrow semakin meriah.
ADVERTISEMENT
Gemerlapnya panggung Elrow dibuat semakin menarik dengan sosok ilmuwan aneh bernama Dr. Hoffman yang berkeliling venue membawa replika berbagai benda laboratorium, badut-badut yang menari di atas panggung, dan ondel-ondel yang menari berkeliling area Elrow.
5. Penampilan Pengisi Acara Tanah Air yang Memukau
DJ Dipha Barus menjadi salah satu DJ Tanah Air yang paling ditunggu-tunggu pada pagelaran DWP 2016. Di tahun itu, Dipha memperkenalkan single barunya yang berjudul 'All Good', hasil kolaborasi dengan penyanyi muda bernama Nadin.
Sedangkan tahun ini DWP 2017 sangat dinanti-nanti karena rapper muda kebanggaan Indonesia, Rich Chigga, akhirnya pulang ke rumah dan kembali mengisi festival Tanah Air. "Kayaknya ini waktu yang tepat buat Brian pulang dan memang sudah lama banget dia enggak main di negaranya sendiri," kata Sarah saat jumpa pers.
ADVERTISEMENT
Rapper berusia 18 tahun ini pun membawakan lagu-lagu yang melambungkan namanya. Ia membawakan 'Glow Like Dat', 'Who That Be', hingga single pertamanya 'Dat $tick'.
6. Kontroversi
Pada tahun 2016 lalu, gelaran DWP tidak terlalu menimbulkan kontroversi. Namun, tahun ini nampak berbeda. Gelaran DWP diwarnai dengan kontroversi.
Beberapa ormas menentang diselenggarakan acara DWP 2017. Dari sekian ormas yang menentang, LBH Bang Japar yang paling vokal meneNtang acara tersebut.
LBH Bang Japar bahkan sudah meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tidak memberikan izin kepada acara tersebut. Menurut mereka acara tersebut tidak memberikan dampak yang baik kepada masyarakat khusus generasi muda.
Selain itu, penolakan berlangsungnya DWP juga muncul dari sejumlah orang yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Bangsa. Mereka sempat menggelar demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta untuk menolak festival musik elektronik itu, karena dianggap jauh dari nilai agama.
ADVERTISEMENT