Perjalanan Karier Dwi Sasono: 'Mendadak Dangdut' hingga Jadi Ali Oncom

28 Juni 2019 21:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dwi Sasono Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dwi Sasono Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan
ADVERTISEMENT
Dwi Sasono dikenal sebagai salah seorang pelaku akting Tanah Air. Belasan tahun berkiprah di industri film, lelaki berusia 39 tahun tersebut hingga saat ini telah membintangi lebih dari 40 film layar lebar, sejumlah sitkom, dan belasan film televisi (FTV).
ADVERTISEMENT
Mengilas balik, bakat Dwi Sasono ditemukan oleh Rudi Soedjarwo. Ia turut berperan dalam 'Pocong' yang disutradarai Rudi. Sayangnya, film horor tersebut batal tayang lantaran dilarang beredar oleh Lembaga Sensor Film (LSF).
Pemain Film "Mendadak Kaya" Dwi Sasno saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Faisal Rahman/kumparan
Alhasil, suami Widi Mulia itu baru memulai sepak terjangnya di kancah perfilman melalui 'Mendadak Dangdut' yang tayang pada 2006. Di film yang dibintangi oleh Titi Kamal dan Kinaryosih tersebut, ia berperan sebagai Rizal, pemilik dangdut keliling bernama Senandung Citayam.
Meski merupakan pendatang baru, kemampuan akting Dwi Sasono rupanya telah diperhitungkan. Berkat perannya di 'Mendadak Dangdut', ia dinominasikan sebagai 'Pemeran Utama Pria Terbaik' di Festival Film Indonesia (FFI) 2006 dan 'Pemeran Utama Pria Terpilih' di Festival Film Jakarta 2006.
Dwi Sasono di film 'Mendadak Dangdut' Foto: YouTube/mermaid
Selain itu, Dwi Sasono didaulat sebagai 'Aktor Pembantu Terfavorit' di Indonesian Movie Awards 2007. Juga dinominasikan sebagai 'Aktor Pendatang Baru Terbaik dan 'Pendatang Baru Terfavorit' di ajang yang sama.
ADVERTISEMENT
Walaupun film perdananya gagal tayang, Dwi Sasono berkesempatan membintangi sekuel 'Pocong' pada tahun yang sama. Dalam film berjudul 'Pocong 2' itu, ia berperan sebagai Wisnu. Aktingnya kembali menuai prestasi, yakni membuatnya dinominasikan sebagai 'Most Favourite Supporting Actor' di MTV Indonesia Movie Awards 2007.
Dwi Sasono untuk pertama kalinya menjadi pemeran utama dalam film 'Mengejar Mas-mas' yang tayang pada 2007. Di film arahan Rudi Soedjarwo itu, ia berperan sebagai Parno serta beradu akting dengan Dinna Olivia dan Poppy Sovia.
Dwi Sasono di film 'Mengejar Mas-mas' Foto: YouTube/cucucoklat
Kemampuan akting Dwi Sasono lagi-lagi menuai prestasi. Berkat 'Mengejar Mas-mas', ia dinominasikan sebagai 'Pemeran Utama Pria Terbaik' di FFI 2007 dan didapuk sebagai 'Aktor Terpuji' di Festival Film Bandung 2008.
Tak hanya itu, masih melalui film yang sama, lelaki kelahiran 30 Maret 1980 tersebut dinominasikan sebagai 'Most Favourite Actor' dan 'Breakthrough Actor/Actress' di MTV Indonesia Movie Awards 2007, juga 'Aktor Terbaik' serta 'Aktor Terfavorit' di Indonesian Movie Awards 2008.
ADVERTISEMENT
Pada 2008, Dwi Sasono membintangi empat film. Keempatnya, yakni 'Drupadi', 'Otomatis Romantis', 'Under The Tree', dan 'D.O. (Drop Out)'.
Dwi Sasono di film 'Otomatis Romantis' Foto: YouTube/FLIK TV
'Otomatis Romantis' membuatnya dinominasikan sebagai 'Pemeran Pendukung Pria Terbaik' di FFI 2008, juga 'Aktor Pembantu Terbaik', 'Pasangan Terbaik' (bersama Tora Sudiro), dan 'Pasangan Terfavorit' di Indonesian Movie Awards 2008.
Setahun kemudian, ia membintangi 'XXL: Double Extra Large', 'Wakil Rakyat', 'Jamila dan Sang Presiden', 'Kalau Cinta Jangan Cengeng', 'Kata Maaf Terakhir', dan 'Capres (Calo Presiden)'. Aktingnya di 'Wakil Rakyat' membuat Dwi Sasono menjadi 'Aktor Pembantu Terbaik' di Indonesian Movie Awards 2010.
Setelah itu, setiap tahunnya hingga saat ini, Dwi Sasono selalu membintangi lebih dari satu film. Beberapa film di antaranya menuntut ayah tiga anak itu untuk berpenampilan jauh berbeda dibanding dalam keseharian.
Dwi Sasono di film 'Malaikat Kecil' Foto: YouTube/CINEMA 21
Di film 'Malaikat Kecil' yang tayang pada 2015, misalnya, ia memerankan seorang penyandang autisme bernama Budi. Sebagai Budi, Dwi Sasono berpenampilan rapi dan sederhana. Ketika mengenakan kemeja, Budi mengaitkan seluruh kancingnya. Selain itu, wajah Budi bersih dari kumis maupun jenggot.
ADVERTISEMENT
Peran ini, diakui Dwi, sangat menantang baginya. "Wah, jelas susah. Ceritanya sebenarnya sangat sederhana, tapi pendalamannya itu susahnya minta ampun," aku Dwi dalam suatu wawancara.
Lain lagi ketika Dwi Sasono membintangi '5 Cowok Jagoan'. Di film garapan Anggy Umbara itu, ia berperan sebagai Dedi, seorang hansip kampung berperut buncit dan berambut gondrong, namun botak di bagian tengahnya.
Dwi Sasono dan Arifin Putra di film '5 Cowok Jagoan' Foto: Instagram @5cowokjagoan
Demi menjelma Dedi, ia rela mengenakan kostum yang cukup menyiksa diri. "Gila, panas banget. Itu busa semua kan sampai lutut, tangan sampai siku, terus pakai prostesis, pakai rambut botak. Itu panas banget. Angin enggak masuk," ungkapnya dalam sebuah wawancara.
Penampilan Dwi Sasono juga begitu berbeda--dibanding ketika menjalani kehidupan nyata--saat membintangi film terbarunya, 'Mendadak Kaya', sekuel film 'DOA: Cari Jodoh'. Di film yang sedang tayang di bioskop tersebut, ia berperan sebagai Ali Oncom.
Dwi Sasono "Ali Oncom", pemain film DOA di peluncuran saham MD Pictures, BEI, Jakarta, Selasa (7/8). Foto: Munady Widjaja
Sebagai Ali Oncom, ia tampil dengan rambut gondrong yang botak di bagian belakang, gigi tonggos, dan telinga lebar. Demi penampilan itu, ia mengenakan gigi, telinga, dan rambut palsu.
ADVERTISEMENT
Gigi palsu, menurut Dwi Sasono, membuatnya kesulitan beradegan makan. Sementara itu, telinga palsunya lama-kelamaan terasa menyakitkan.