Perjalanan Karier Sutradara Riri Riza: 'Kuldesak' hingga 'Bebas'

Throwback Riri Riza Foto: Infografik: Putri Sarah Arifira/kumparan

Riri Riza, salah seorang sutradara kondang Tanah Air, tengah berulang tahun pada hari ini, Rabu (2/10). Dalam rangka merayakan pertambahan usianya, kumparan merangkum perjalanan kariernya dalam industri perfilman.

Mengilas balik, Riri Riza kala remaja justru tak tertarik dengan film. Ia justru menaruh minat terhadap bidang musik, terutama rock.

Pada awal usia belasan tahun, ia membentuk grup band bersama teman-teman sekolahnya dan menduduki posisi pemain drum. Setia menekuni musik selama sekolah, Riri Riza bertekad berkuliah di bidang tersebut.

Riri Riza (kiri) Foto: Instagram/rizariri

Namun, jurusan musik di kampus incarannya ternyata tutup. Ia kemudian melirik jurusan film dan merasa tertarik, terlebih lantaran terdapat mata kuliah musik di sana.

Jadilah Riri Riza berkuliah di jurusan tersebut. Selama menjadi mahasiswa, ia giat menyerap ilmu terkait perfilman, termasuk dari para legenda sinema Tanah Air.

'Sonata Kampung Bata', film pendek yang dibuat Riri Riza sebagai tugas akhir, berhasil meraih juara ketiga di Oberhausen International Short Film Festival. Pada premiere film itu pula ia bertemu dengan Mira Lesmana yang kemudian mengajaknya menjadi asisten sutradara sejumlah iklan.

Riri Riza dan Mira Lesmana. Foto: MUnady

Dari sanalah duet Riri Riza dan Mira Lesmana berawal. Keduanya, bersama Nan Triveni Achnas serta Rizal Mantovani, kemudian menggarap 'Kuldesak' sebagai sutradara.

Film omnibus tersebut menjadi debut Riri Riza sebagai sutradara film panjang. Dibintangi oleh Oppie Andaresta, Bianca Adinegoro, Ryan Hidayat, Wong Aksan, Tio Pakusadewo, Sophia Latjuba, hingga Bucek Depp, 'Kuldesak' tayang di bioskop pada 1998.

'Kuldesak' berkisah tentang empat anak muda Jakarta, yakni Aksan, Andre, Dina, dan Lina. Masing-masing dari mereka punya mimpi dan harus menghadapi masalah yang berbeda.

Dua tahun kemudian, Riri Riza menelurkan 'Petualangan Sherina' bersama Mira Lesmana sebagai produser. Film tersebut dianggap sebagai angin segar bagi industri perfilman yang kala itu tengah lesu.

Dibintangi oleh Sherina Munaf, Derby Romero, mendiang Didi Petet, Mathias Muchus, Ratna Riantiarno, Butet Kertaradjasa, hingga Djaduk Ferianto, 'Petualangan Sherina' masih menjadi salah satu film tentang anak-anak terbaik hingga saat ini.

Riri Riza kemudian menjajal peran produser pada 2002. Bersama Mira Lesmana, ia memproduseri film 'Ada Apa dengan Cinta?' yang disutradarai oleh Rudy Soedjarwo.

Film yang dibintangi oleh Dian Satrowardoyo, Nicholas Saputra, Titi Kamal, Sissy Prescillia, hingga Adinia Wirasti tersebut laris manis di pasaran. Sebanyak 1,3 juta penonton diraih dalam tiga pekan pemutarannya.

'Ada Apa dengan Cinta?' juga meraih prestasi di sejumlah ajang penghargaan, salah satunya Festival Film Indonesia (FFI) 2004. Selain memenangkan Piala Citra untuk 'Tata Musik Terbaik', 'Aktris Terbaik', dan 'Sutradara Terbaik', film itu dinominasikan dalam kategori 'Film Terbaik', 'Aktor Terbaik', 'Aktor Pendukung Terbaik', 'Aktris Pendukung Terbaik', 'Penulis Skenario Terbaik', dan lain-lain.

Pada tahun yang sama dengan dirilisnya 'Ada Apa dengan Cinta', Riri Riza juga menelurkan film panjang lain. Digarap olehnya sebagai sutradara dan penulis skenario, film tersebut berjudul 'Eliana, Eliana'.

Seperti 'Ada Apa dengan Cinta?', 'Eliana, Eliana' juga meraih Piala Citra di FFI 2004, yaitu untuk kategori 'Skenario Terbaik' dan 'Tata Suara Terbaik'. Selain itu, juga dinominasikan dalam kategori 'Film Terbaik', 'Sutradara Terbaik', 'Aktris Terbaik', dan 'Penyunting Terbaik'.

'Gie', film garapan Riri Riza selanjutnya bersama Mira Lesmana selaku produser, dirilis pada 2005. Film yang dibintangi oleh Nicholas Saputra tersebut membuat lelaki kelahiran Makassar itu untuk pertama kalinya mendapatkan Piala Citra sebagai 'Sutradara Terbaik'.

Riri Riza Foto: Munady Widjaja/kumparan

Di FFI 2005, 'Gie' juga menang dalam kategori 'Film Terbaik', 'Aktor Terbaik', dan 'Tata Sinematografi Terbaik'. Film tersebut mengisahkan Soe Hok Gie, mahasiswa Universitas Indonesia yang lebih dikenal sebagai demonstran dan pencinta alam.

'Gie' diadaptasi dari buku 'Catatan Seorang Demonstran' yang ditulis oleh Soe Hok Gie sendiri. Hanya saja, beberapa tokoh fiktif disertakan demi mendramatisasi cerita.

Pada tahun-tahun selanjutnya, Riri Riza bersama Mira Lesmana sebagai produser terus menelurkan film layar lebar. Sebut saja 'Untuk Rena', '3 Hari untuk Selamanya', 'Laskar Pelangi', 'Takut: Faces of Fear' (segmen Titisan Naya), 'Sang Pemimpi', 'Atambua 39° Celcius', dan 'Sokola Rimba'.

'Laskar Pelangi', yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Andrea Hirata dan dirilis pada 2008, berhasil meraup 4,7 juta penonton. Jumlah tersebut ialah yang terbanyak di antara perolehan penonton film-film Riri Riza lainnya.

Melanjutkan kesuksesan 'Ada Apa dengan Cinta?', digaraplah film sekuelnya dengan Riri Riza sebagai sutradara. Mira Lesmana, tentunya, berperan sebagai produser.

Kembali menampilkan Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra, 'Ada Apa dengan Cinta? 2' berkisah tentang kelanjutan cerita cinta dua sejoli itu setelah 14 tahun berlalu. Film yang diluncurkan pada 2016 tersebut berhasil memeroleh 3,6 juta penonton.

Riri Riza. Foto: Munady Widjaja

Terbaru, setelah menelurkan 'Athirah'—yang membuatnya kembali dianugerahi Piala Citra sebagai 'Sutradara Terbaik'—dan 'Kulari ke Pantai', Riri Riza menggarap 'Bebas'. Karya terbarunya bersama Mira Lesmana sang produser itu diadaptasi dari film Korea berjudul 'Sunny'.

Tak hanya menampilkan para pemain film yang namanya tak lagi asing di telinga, seperti Marsha Timothy, Baim Wong, Jefri Nichol, Reza Rahadian, dan Sheryl Sheinafia, 'Bebas' juga dibintangi sejumlah pendatang baru.

Para pemain film 'Bebas' dan Riri Riza Foto: Instagram @milesfilms

'Bebas' berkisah mengenai enam siswa SMA yang membentuk kelompok pertemanan. Sempat terpaksa berpisah, mereka kemudian bertemu kembali ketika telah dewasa.

Film tersebut akan tayang di bioskop mulai besok, Kamis (3/10), sehari setelah ulang tahun Riri Riza.