Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Perjuangan Demi Lovato Melawan Penyakit Bipolar hingga Pecandu Kokain
2 Januari 2018 15:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak kenal sosok penyanyi Demi Lovato . Cewek yang satu ini, memulai kariernya dalam acara 'Barney & Friends' di tahun 2002. Lewat program itu, Demi menjalin persahabatan dengan Selena Gomez yang berada dalam program yang sama.
ADVERTISEMENT
Cewek yang lahir pada 20 Agustus 1992 ini mengalami pasang surut masalah dalam hidupnya. "Saya hidup dengan cepat dan saya akan meninggal muda. Saya berpikir tidak akan sampai ke usia 21," kata Demi saat diwawancara majalah American Way dilansir dari Eonline.
Pada tahun 2010 lalu, saat Demi menginjak usia 18 tahun dirinya meninju salah seorang backup dancer tur konser dirinya dan Jonas Brother. Karena inilah, Demi menjalani rehabilitasi selama tiga bulan, dirinya didiagnosa bipolar dan mendapatkan perawatan atas bulimia yang dideritanya.
Bulimia merupakan kelainan pola makan dengan keadaan seorang pasien makan berlebihan secara berulang-ulang, (binge) dan kemudian kembali mengeluarkannya.
"Jadi sekarang saya di rehab, dan saya berpikir, 'Oh bagus, sekarang seluruh dunia akan berpikir saya seperti yang lainnya'. Saya pikir, saya melakukan perawatan bukan untuk masalah obat-obatan dan alkohol," kata Demi.
ADVERTISEMENT
Dirinya melanjutkan, "Tapi saat saya mencoba untuk makan lagi, issue lainnya bertambah buruk. Seperti whack-a-mole," tambahnya.
Bintang 'Camp Rock' ini dalam interviewnya dengan American Way mengungkapkan bahwa gangguan pola makan sudah dimulai sejak usia 9 tahun. Semasa kecil, Demi kerap kali di bully oleh teman-teman sekolahnya.
Tak hanya itu, saat remaja, mantan kekasih Joe Jonas ini menyakiti dan mengobati diri sendiri dengan pereda nyeri, kokain dan alkohol. Pengalaman-pengalaman yang dirasakannya tidak lepas dari sejarah keluarga Demi Lovato.
Ibunda dan neneknya juga berjuang melawan gangguan pola makan. Ayahnya pun demikian, berjuang melawan alkohol, bipolar dan schizophrenia.
Setelah setahun melakukan rehab, Demi Lovato melakukan rekaman untuk lagu 'Skyscraper' yang rilis pada 2011. Lagu tersebut menggambarkan keadaan Demi saat itu. Lirik lagu yang cukup mendalam, membuat Demi sempat dikabarkan menangis saat melakukan proses rekaman.
ADVERTISEMENT
Tidak ingin berlama-lama, Demi melakukan berbagai cara untuk keluar dari 'lubang hitam' itu. Tahun 2012, menjadi tahun terakhir Demi mengkonsumsi alkohol. Secara rutin dirinya hadir dalam pertemuan-pertemuan dengan 'Alcoholics Anonymous' atau perkumpulan orang-orang yang ingin kurangi konsumsi alkohol.
Pelantun 'Sorry Not Sorry' ini memang tidak bisa lepas dari kokain. Maka dari itulah, pada tahun 2013 Demi diketahui berada di Sober House (sebuah fasilitas untuk menangani masalah kecanduan) selama satu tahun.
Mantan bintang Disney ini terbuka tentang masa lalunya, dan memberikan semangat kepada mereka yang mengalami hal serupa. Seperti dalam unggahan Instagram Stories miliknya beberapa waktu lalu.
Dalam story tersebut, Demi mengunggah dua buah foto yang menunjukkan bentuk fisiknya dahulu dan sekarang. Foto sebelah kiri terlihat kondisi Demi saat berjuang melawan bulimia, dan di sebelah kanan terlihat tubuhnya yang jauh lebih sehat dan berisi.
ADVERTISEMENT
Bersama unggahannya, Demi menuliskan, "Recovery is possible," tulisnya.
Demi juga meluncurkan sebuah buku berjudul 'Staying Strong: 365 Days A Year' Berisi quotes, saran, dan penguatan yang membantu dirinya secara pribadi dalam perjalanan hidupnya.
Selain itu, dirinya pernah terlibat dalam 'The Mental Health Listening & Engagement Tour' untuk memberikan inspirasi dan motivasi.
Live Update