Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Pernyataan Resmi DWP Terkait Insiden Pemerasan Oknum Polisi terhadap Penonton
9 Januari 2025 15:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pihak Djakarta Warehouse Project (DWP ) mengeluarkan pernyataan resmi terkait dugaan kejadian pemerasan penonton Malaysia yang dilakukan beberapa oknum polisi. DWP mengutuk tindakan oknum polisi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat menyesali ketidaknyamanan yang dialami oleh pihak-pihak yang terdampak. Meskipun kejadian ini sangat mengecewakan, hal tersebut memperkuat tekad kami untuk lebih memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan pengunjung di setiap acara," bunyi keterangan resmi pihak DWP, Kamis (9/1).
Perkembangan terbaru, Majelis sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) telah menjatuhkan sanksi demosi kepada oknum polisi yang terlibat kasus ini. Briptu D, Banit 3 Subdit 3 Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya, telah dicopot.
"Kami berterima kasih kepada Polri atas investigasi yang cepat, yang menghasilkan tindakan tegas terhadap pihak yang terbukti bertanggung jawab, serta mendukung pengembalian dana bagi yang terdampak," jelas pihak DWP.
Dengan jalur hukum, DWP berkomitmen mengutamakan akuntabilitas dan keselamatan pengunjung.
ADVERTISEMENT
"Kami tengah mengambil langkah konkret untuk membangun kembali kepercayaan terhadap DWP dan Indonesia sebagai destinasi utama musik dan budaya. Kami akan menerapkan langkah-langkah baru untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan di setiap acara di Indonesia," bunyi keterangan DWP.
Pada 2025, pihak DWP berharap bisa menyambut kembali penonton dari dalam dan luar negeri untuk merayakan salah satu festival musim EDM terbesar itu.
"Kami berharap dapat menyambut Anda kembali pada 2025, dan bersama-sama merayakan musik, persatuan, serta menciptakan kenangan tak terlupakan," ungkap mereka.
Kasus ini bermula ketika media sosial Malaysia ramai mengutuk tingkah laku oknum polisi Indonesia saat gelaran DWP 2024. Mereka menuduh polisi Indonesia menangkap dan melakukan tes urine mendadak terhadap lebih dari 400 penonton asal Malaysia.
ADVERTISEMENT
Bahkan, oknum aparat diduga memalak uang mereka yang jumlahnya berkisar 9 juta RM atau setara dengan Rp 32 miliar.
Beberapa laporan bahkan mengeklaim bahwa penonton terpaksa membayar meski telah lulus tes urine narkoba.
Postingan media sosial menyerukan boikot terhadap DWP dengan menggunakan tagar seperti #BOIKOTTDWP, #DWPSUCKS, dan #CORRUPTION. Banyak penonton Malaysia yang mendesak warga ASEAN untuk memboikot festival tersebut di tahun depan.