Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Personel Barasuara Menangis saat Dengar Lagu Terbuang Dalam Waktu
30 Juni 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ngomongin soal Terbuang Dalam Waktu, lagu ini sudah dirilis sejak 2023. Di Spotify, lagu Terbuang Dalam Waktu memperoleh sekitar 835 ribu streaming.
Gitaris Barasuara , Tj Kusuma, sempat membagikan kisah menarik terkait lagu Terbuang Dalam Waktu. Para personel Barasuara merasa terharu saat pertama kali mendengar lagu itu.
“Kami sendiri pas habis workshop dengerin demonya di headphone, sudah agak nangis, sih, sebenarnya. Kami sendiri merasakan terenyuh pas dengerin,” kata Tj Kusuma dalam wawancara eksklusif dengan kumparan, beberapa waktu lalu.
Tj Kusuma mengatakan Barasuara mencoba hal baru lewat lagu Terbuang Dalam Waktu. Barasuara, kata Tj, belum pernah membuat lagu yang sebegitu melankolis seperti Terbuang Dalam Waktu. Lagu Terbuang Dalam Waktu, menurut dia, juga tercipta karena rasa penasaran para personel Barasuara.
ADVERTISEMENT
“Penasaran sebenarnya kalau misalnya bikin yang lebih manis, temanya juga yang lebih dekat sama kehidupan kita sehari-hari, yaitu ke orang tua atau anak,” tutur Tj.
Mengenai hubungan orang tua dan anak terlihat jelas dalam video klip Terbuang Dalam Waktu. Salah satu adegan dalam video klip memperlihatkan anak yang merawat ayahnya. Ia memandikan hingga mengganti popok sang ayah.
Tj Kusuma Ungkap Terbuang Dalam Waktu Jadi Lagu Paling Sentimental di Album Baru Barasuara
Lebih lanjut, Tj mengatakan Terbuang Dalam Waktu menjadi lagu di album Jalaran Sadrah yang paling sentimental untuk dirinya. Ini terkait hubungannya dengan mendiang ayahnya.
“Jagoan gue adalah almarhum bokap. Beliau sudah meninggal, gue selalu kangen sama dia,” ujar Tj.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Tj telah berumah tangga dan memiliki anak. Saat mendengarkan lagu Terbuang Dalam Waktu, dia merasa berada dalam dua situasi. Satu sebagai anak, kemudian jadi ayah untuk anaknya.
“Di saat gue mengenal bokap (dalam posisi gue) sebagai anak, di saat itu juga gue merasakan situasi gue sebagai bapaknya anak gue,” kata Tj.