Pertama Kali Main Teater, Julie Estelle Merasa Lebih Dekat dengan Penonton

18 Desember 2021 17:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Julie Estelle dalam koleksi UNIQLO x Ines de la Fressange Spring/Summer 2020. Foto: Dok. Uniqlo Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Julie Estelle dalam koleksi UNIQLO x Ines de la Fressange Spring/Summer 2020. Foto: Dok. Uniqlo Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktris Julie Estelle terlibat dalam sebuah pentas teater. Dia ikut bermain dalam lakon Mereka yang Menunggu di Banda Neira.
ADVERTISEMENT
Pentas kali ini menjadi pertama kalinya Julie bermain di panggung teater. Julie Estelle mengaku amat antusias menikmati pengalaman pertamanya itu.
“Pengalaman pertama saya dalam bermain teater ini sungguh luar biasa, banyak ilmu baru yang saya peroleh,” kata Julie dalam keterangan pers yang diterima kumparan, Jumat (17/12).
Reza Rahardian dan Julie Estelle saat pentas Mereka yang Menunggu Di Banda Naira. Foto: Titimangsa Foundation
Dalam lakon itu, dia berperan sebagai perempuan Belanda bernama Maria. Julie mengaku amat serius dalam hal pendalaman karakter yang dia perankan tersebut.
“Saya beserta para pemeran lainnya, mulai berlatih dan memperdalami karakter yang kami perankan sejak September 2021. Untuk memerankan karakternya Maria, saya melakukan riset sendiri,” ucapnya.
“Dengan membaca bagaimana sosok Maria, bagaimana perempuan asal Belanda yang sudah memiliki dua anak, jatuh cinta kepada Sutan Sjahrir,” tambah Julie.
Julie Estelle dalam koleksi UNIQLO x Ines de la Fressange Spring/Summer 2020. Foto: Dok. Uniqlo Indonesia
Julie juga merasakan perbedaan yang amat signifikan antara bermain film dan teater. Dalam berteater, Julie merasa lebih dekat dengan para penonton.
ADVERTISEMENT
“Karena saya dapat melihat dan merasakan secara langsung bagaimana ekspresi mereka. Semoga penampilan kami dapat diterima dengan baik oleh para penikmat seni,” tuturnya.
Tak cuma Julie, Lukman Sardi pun merasa antusias dengan pementasan itu. Apalagi ini menjadi pengalaman pertama Lukman beradu peran dengan putranya, Akiva Sardi.
“Melihat energi dan antusiasmenya ketika berlatih hingga memerankan karakternya di atas panggung menjadi sebuah kebangaan dan memberikan semangat tersendiri bagi saya,” tuturnya.
Lukman Sardi di acara ramah tamah media jelang malam FFI 2019, Minggu (8/12). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Ya, Lukman mengaku bangga melihat putranya bisa dilibatkan dalam pementasan itu. Lukman berharap lakon tersebut bisa menghibur para penonton,
“Semoga penampilan kami dapat menghibur para penikmat seni. Selamat menyaksikan!,” tandas Lukman.
Banda Naira bercerita tentang pertemuan empat tokoh pergerakan Indonesia, di antaranya ialah Bung Syahrir, Bung Hatta, Bung Tjipto dan Bung Iwa, di tanah pembuangan Banda Naira. Tahun 1936, Sjahrir dan Hatta tiba di Banda Naira sebagai tahanan politik.
ADVERTISEMENT
Kemudian mereka bertemu dengan tahanan politik lainnya, Tjipto dan Iwa yang sudah terlebih dahulu berada di sana. Meski ada dalam pengasingan, mereka tak gentar meneruskan perjuangan di bidang sosial dan pendidikan.
Kesibukan ini tentu tidak disukai oleh penguasa setempat Hindia Belanda, Kloosterhuis, yang akhirnya memberlakukan pembatasan-pembatasan ruang gerak.
Di samping itu, Sjahrir terus diliputi perasaan gelisah karena terpisah dengan kekasih hatinya, Maria, yang berada di Belanda. Meski surat-surat selalu datang, Sjahrir selalu merasa kekurangan dan ingin Maria selalu bersamanya.
Selain nama di atas, lakon tersebut dibintangi pula oleh Reza Rahadian, Tanta Ginting, Verdi Solaiman, dan Willem Bevers. Pementasan itu berdurasi lebih kurang 120 menit.
Lakon yang pernah dipentas pada 25 November 2021 yang lalu di Gedung Kesenian Jakarta itu, dapat disaksikan di kanal YouTube IndonesiaKaya mulai Jumat, Jumat, 17 Desember 2021 Pukul 19.00 WIB selama 6 bulan ke depan.
ADVERTISEMENT