Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pesan Pandji Pragiwaksono soal Komika Angkat Isu Sensitif
16 Januari 2018 15:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
Belum lama ini, Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) melaporkan Joshua Suherman ke Bareskrim Polri terkait dugaan penistaan agama. Ia dilaporkan karena materi yang disampaikan ketika stand up.
ADVERTISEMENT
Aktor dan komika Pandji Pragiwaksono mengatakan kasus yang menjerat Joshua bisa menjadi pengingat bagi orang-orang yang akan terjun menjadi seorang komika atau stand up comedian. Mereka harus berhati-hati dalam membawakan sebuah materi.
"Saya ingin mengingatkan bagi orang-orang yang akan menjadi stand up comedian ataupun yang sudah menjadi stand up comedian, bahwa ketika kita melihat idola kita membawakan isu sensitif, lalu kita berpikir untuk langsung mencontoh," kata Pandji saat ditemui di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, belum lama ini.
Padahal, menurut pria berusia 38 tahun ini, ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh stand up comedian dalam membawakan materi dengan isu yang sensitif. Pertama adalah harus memiliki kemampuan, dan yang kedua mesti ada alasannya.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak bisa membawa-bawa agama karena hanya kepengin, harus ada keresahan," tutur Pandji.

Pria kelahiran Singapura itu mengaku sering membawa isu sensitif ketika melakukan stand up. Entah itu terkait agama, politik, maupun sosial.
Pandji berharap setelah mengangkat isu tersebut lewat stand up, maka masyarakat yang mendengarnya bisa sadar dan akhirnya membuat suatu perubahan.
"Karena saya punya keresahan dan saya mau ada sesuatu dari Indonesia yang saya ingin ubah," ujar Pandji.

Joshua dilaporkan karena video berjudul 'ROASTING Cherly ex Cherrybelle by Joshua Suherman (1/3)' yang diunggah oleh akun YouTube Majelis Lucu pada 5 Oktober 2017 lalu. Saat itu, Joshua membandingkan ketenaran dua mantan personel Cherrybelle, Anisa dengan Cherly.
ADVERTISEMENT
"Dan yang gue bingung adalah Cherly ini, walaupun leader, dia gagal memanfaatkan kepemimpinannya untuk mendulang popularitas untuk dirinya sendiri. Terbukti, zaman dulu semua mata laki-laki tertujunya pada Anisa, Anisa, Anisa. Ya kan, semuanya Anisa? Padahal, skill nyanyi, ya... tipis-tipis, ya kan? Skill nge-dance, tipis-tipis. Cantik relatif, ya kan? Gue mikir, 'Kenapa Annisa selalu unggul dari Cherly?' Ah, sekarang gua ketemu jawabannya. Makanya Che, Islam!" tutur Joshua diakhiri tawa.
"Karena di Indonesia ini ada satu hal yang tidak bisa dikalahkan oleh bakat sebesar apa pun, mayoritas," tambahnya.

Selain sibuk stand up, Pandji juga memiliki karier di industri film. Ia sudah bermain dalam 12 film layar lebar, seperti 'Insya Allah Sah' dan 'Ayat-ayat Cinta 2'.
ADVERTISEMENT
Pandji berencana memproduksi sebuah film bergenre action comedy. Film buatannya akan dirilis pada 5 April 2018.
Jika terealisasi, maka Pandji akan mengikuti jejak Ernest Prakasa, Raditya Dika, dan Soleh Solihun, yang telah terlebih dahulu terjun menjadi seorang sutradara.
"Ya, saya mau bikin film sendiri rencananya akan rilis 5 april 2018," ujar Pandji.

Bapak dua anak itu memang belum mau banyak bicara mengenai film besutannya. Hanya saja, ia menyebut akan menjadi pemain, penulis, dan sutradara dalam film buatannya.
Pandji berharap film besutannya bisa diterima oleh para pecinta film. "Moga-moga disukai," ungkapnya.