Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pihak Ndhank Eks Stinky Minta Andre Taulany Berikan Bukti Pembayaran ke LMKN
10 Januari 2024 10:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Andre selalu memenuhi kewajibannya membayar royalti setiap membawakan lagu tersebut bersama Andre Taulany and Friends. Ia pun merasa tak perlu lagi membayar royalti lagi secara langsung ke Ndhank.
Kuasa hukum Ndhank, Firdaus Oiwobo, meminta agar Andre tak sekadar berucap terkait royalti yang harus diterima Ndhank. Apalagi Andre mengeklaim bahwa pihak manajemen telah membayar ke pihak EO yang kemudian hasil pembayaran tersebut diserahkan ke LMKN (Lembaga Manajemen Kolektif Nasional).
"Andre Taulany bilang sudah bayar, bayarnya ke mana? Kapan bayarnya? Tertuang enggak dalam tulisannya," kata Firdaus di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (9/1).
Sebelumnya, Andre mengaku heran namanya ikut disomasi oleh Ndhank. Ia bahkan dituntut ganti rugi sebesar Rp 35 M dan harus meminta maaf kepada Ndhank di 20 media nasional.
ADVERTISEMENT
Bintang film Kiamat Sudah Dekat itu juga mengatakan bahwa dirinya sudah keluar sejak lama dari Stinky. Menanggapi pernyataan Andre, Firdaus kemudian balik bertanya mengapa Andre masih sering membawakan lagu Mungkinkah, padahal dirinya sudah keluar dari Stinky.
"Kita buktinya banyak kok. Sebelum dia dirikan Andre Taulany and Friends juga dia masih nyanyi-nyanyi di TV lagu itu, padahal dia sudah keluar. Terus di Andre Taulany and Friends dia menghasilkan ratusan juta," ungkap Firdaus.
Selain itu, Firdaus juga mempertanyakan transparansi dari pihak LMKN. Kata Firdaus, sebagai lembaga manajemen kolektif, LMKN harusnya transparan dalam penyaluran hak untuk para pencipta lagu.
Firdaus bahkan menyinggung perihal LMKN yang mampu menghimpun triliunan rupiah dari hak cipta para musisi.
ADVERTISEMENT
"Kami mau nanya, ini uang musisi nilainya triliunan ke mana? Kan enggak lucu kalau Rp 40 triliun dari off air doang, ya, belum dari on air dan digital," tandasnya.