Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Proses autopsi terhadap anak Karen Pooroe atau Karen Idol, Zefania Carina telah selesai dilakukan pada Rabu (19/2) siang. Sebagai kakek, Roy Pooroe yang merupakan ayah dari Karen Pooroe, merasa tidak seharusnya dilakukan autopsi terhadap jenazah Zefania.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, autopsi tidak seharusnya dilakukan jika pihak dari Arya Satria Claproth, suami Karen Pooroe, mau buka suara, terutama soal kematian Zefania.
Seperti diketahui, Zefania dikabarkan tewas setelah terjatuh dari lantai 6 apartemen tempatnya tinggal bersama sang ayah pada Jumat (7/2). Karen yang awalnya menerima, kemudian merasa ada yang janggal. Sehingga ia sepakat untuk anaknya diautopsi.
"Seharusnya ini tidak terjadi, tidak perlu ada autopsi, tidak harus kita mengalami hal yang luar biasa ini karena sudah terlalu panjang derita kami, dan ini sudah lebih dari puncak derita kami," kata Roy Pooroe saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (19/2).
Menurutnya, cucunya justru yang harus menanggung dosa dari arogansi dan kesombongan manusia.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak pernah menuduh siapa-siapa, kalau kita enggak sombong, enggak arogan, kalau kita tidak menutupi hal-hal yang seharusnya disampaikan," kata Roy.
Sampai saat ini, ujar Roy, ia sama sekali tidak mendapat komunikasi dari pihak Arya Satria Claproth. Padahal saat kejadian, Arya diketahui berada di apartemen. Arya dikatakan sedang bekerja sambil mengenakan headphone.
Bahkan pihak Karen sendiri baru mendapat kabar anaknya meninggal 11 jam setelah kejadian. Itu pun, kata Karen kala itu, ia mendapatkan informasi dari pihak kepolisian.
"Kita sebagai keluarga, biar bagaimanapun dia (Arya Satria Claproth) masih menantu saya, mereka masih besan saya, itu yang saya sangat sayangkan kenapa tidak ada komunikasi sama sekali," kata Roy.
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini tidak ada informasi sedikit pun yang langsung disampaikan dari pihak sana tentang apa yang sebenarnya sudah terjadi. Kenapa sulit sekali?" tanya Roy.
Roy sendiri tidak mau menghakimi siapa pun. Karena kematian merupakan takdir Tuhan yang tak bisa dihindari.
"Tapi kita sebagai manusia punya relasi yang baik, apalagi kita masih punya hubungan keluarga. Lepas dari ada perbedaan dan lain-lain kami kasihan anak ini deritanya sudah terlalu panjang, dan derita itu harus kami bawa terus. Cuma saya dikuatkan karena saya punya keyakinan seperti ini," ujar Roy.
Hasil autopsi sendiri baru akan diketahui dalam waktu kurang lebih dua minggu ke depan.