Polemik Lagu Sukatani, Rian D'MASIV: Harusnya Seniman Tak Bisa Dibatasi

22 Februari 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Band punk asal Purbalingga, Sukatani. Foto: isntagram/@sukatani.band
zoom-in-whitePerbesar
Band punk asal Purbalingga, Sukatani. Foto: isntagram/@sukatani.band
ADVERTISEMENT
Vokalis D'MASIV, Rian Ekky Pradipta, menanggapi polemik pelarangan edar lagu grup band Sukatani yang berjudul Bayar Bayar Bayar. Rian mengatakan bahwa musisi memang kerap menyuarakan pengalaman pribadi melalui karya.
ADVERTISEMENT
Bagi Rian, sebuah lagu masih bisa ditoleransi selama tidak mengandung unsur SARA atau kata-kata yang menyinggung pihak lain.
"Jadi sebenarnya itu adalah bagian dari ekspresi ya. Mudah-mudahan selama itu tidak mengandung lirik yang kayak ada unsur sara, atau mungkin memaki, keyakinanku harusnya masih bisa ditoleransi,” kata Rian di daerah Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (21/2).
Grup band D'MASIV menggelar konferensi pers di Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Pelantun Jangan Menyerah itu menyayangkan keputusan Sukatani untuk menarik lagu Bayar Bayar Bayar, membuat klarifikasi dan minta maaf. Menurutnya, karya seni seharusnya tidak dibatasi, asal tidak menyakiti pihak lain.
“Itu dia, kita juga belum tahu nih aturannya seperti apa sih kalau bikin lirik atau mungkin bisa juga di UU misalnya gitu,” ujar Rian.
"Sebenarnya namanya seniman itu memang enggak bisa dibatasi ya. Kayak pelukis gitu, atau seperti penulis buku. Penulis buku itu biasanya dia selalu menulis sesuatu yang dia rasakan,” lanjut Rian.
Band punk asal Purbalingga, Sukatani. Foto: isntagram/@sukatani.band
Secara khusus Rian mendukung Sukatani agar terus berkarya. Ia berharap band asal Purbalingga tersebut bisa berkembang lebih besar.
ADVERTISEMENT
"Terus berkarya, jangan pernah berhenti berkarya karena pasti ada hikmah dari sini. Maksudnya dari kejadian ini akhirnya Sukatani jadi lebih besar lagi. Jadi malah banyak rezeki. Jadi selalu ada hikmah dari yang terjadi,” tutur Rian.
Terkini, Biropaminal Divpropam telah ditugaskan memeriksa anggota Ditressiber Polda Jateng guna mengklarifikasi permasalahan ini.
Dua anggota Sukatani, Muhammad Syifa Al Ufti atau Electroguy (gitaris) dan Novi Chitra Indriyaki atau Twistter Angels (vokalis), diduga dipaksa klarifikasi dan minta maaf kepada Polri.
Dalam pernyataannya, Sukatani menegaskan bahwa lagu Bayar Bayar Bayat bagi oknum polisi yang melanggar aturan, bukan untuk institusi Polri secara keseluruhan.