Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Polo 'Srimulat' Setop Gunakan Narkoba karena Keluarga
14 September 2018 14:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Belasan tahun telah berlalu sejak pemilik nama lengkap Christian Barata Nugraha tersebut harus bertanggung jawab dengan menjalani hukuman pidana yang dijatuhkan atasnya. Kini, ia mengaku jera menggunakan narkoba.
Niat untuk benar-benar menyudahi kecanduannya terhadap narkoba, menurut Polo, datang dari lubuk hati. Ia tersadar kala menyaksikan dampak dari perilaku tak terpuji itu terhadap keluarganya.
"Saya menyudahi narkoba itu karena melihat masa depan anak-anak saya, juga melihat keluarga saya yang sudah saya pinjam dan saya hancurkan ketika saya bermasalah narkoba. Sudah saatnya saya mengembalikan ini semua ke hal-hal yang lebih baik. Untuk itu, saya memutuskan untuk berhenti bermasalah dengan narkoba," tutur Polo saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (14/9).
Pemain film 'Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap' itu tak lupa berupaya mencegah sang buah hati agar tak terjerumus ke dunia narkoba seperti dirinya.
ADVERTISEMENT
"Saya hanya menyampaikan, yang pertama, hidup ini pilihan. Pilih yang terbaik di kehidupan kamu. Kalau kamu tanya tentang narkoba, kamu sudah tahu akibat narkoba seperti apa. Salah satunya bapakmu. Apakah kamu mau gagal seperti bapakmu, sementara bapakmu sampai hari ini berjuang supaya kamu lebih baik dari bapakmu?" ujar Polo menirukan ucapannya kepada sang anak.
Sementara itu, setelah lepas dari jerat narkoba, Polo memanfaatkan hari-harinya untuk berbagi kesaksian terkait perjuangan melawan narkoba di berbagai seminar hingga melakukan pelayanan di gereja-gereja. Ia kini giat menyampaikan imbauan kepada anak muda maupun orang tua untuk menjauhi obat-obatan terlarang.
"Hidup ini kan pilihan. Jadi, setiap orang bisa menyudahi, bukan hanya persoalan narkoba, tapi hal-hal buruk dalam kehidupan. Mau kapan pun kita selesai, kapan pun berhenti, itu kembali ke kita dan membutuhkan komitmen untuk apa kita menyudahi ini semua," tandas Polo.
ADVERTISEMENT