Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Potret Nadia Tjoa, Anak Didik Ivan Gunawan yang Jadi Miss Face of Humanity 2022
8 April 2022 22:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Nadia Tjoa tengah menjadi perbincangan publik usai dirinya menyabet gelar Miss Face of Humanity 2022 dalam ajang yang digelar di Metro Convention Center, Toronto, Kanada, 2 April 2022.
ADVERTISEMENT
Gadis kelahiran Surabaya tersebut sukses menyingkirkan finalis lain dari berbagai negara dan menyandang gelar Miss Face of Humanity. Nadia yang merupakan anak didik Ivan Gunawan ini pun merasa bangga dengan pencapaiannya tersebut.
"Saya ingin dunia tahu tentang Indonesia dan ingin menjadikan perempuan Indonesia diakui oleh dunia," ungkap Nadia Tjoa dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Jumat (8/4).
Ivan Gunawan selaku mentor sekaligus National Director dari Yayasan Dunia Mega Bintang yang memberangkatkan Nadia ke Ajang Miss Face Of Humanity juga mengaku bangga dengan pencapaian anak didiknya itu.
Ivan merasa selama 1,5 tahun Nadia menjalani training, ia sukses mengharumkan nama bangsa Indonesia di ajang tersebut.
"Saya sangat bangga dan bahagia atas kemenangan Nadia sebagai Miss Face of Humanity 2022. Setelah melewati 1,5 tahun untuk training dan akhirnya berangkat ke Toronto, akhirnya Nadia berhasil membawa kemenangan dan kebanggaan bagi Indonesia," ungkap desainer sekaligus presenter kondang tersebut.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Igun ini pun merasa Nadia telah memberikan penampilan yang maksimal di ajang Miss Face of Humanity.
Selain itu, Nadia juga cukup aktif sebagai pengajar sukarelawan untuk anak-anak pengungsi di Indonesia.
"Dia melakukan berbagai training, mulai dari make up, hair do, public speaking dan speech diplomatic training. Nadia juga melakukan berbagai aktivitas sosial untuk menunjang advokasinya yaitu education for refugees. Dari dulu Nadia ini sudah menjadi tenaga pengajar freelance di refugee camp di Jakarta. Tapi karena pandemi kegiatannya sempat berhenti, lalu dilanjutkan lagi kemarin," pungkas Ivan Gunawan.