Project Pop Angkat Fenomena COVID-19 Lewat Lagu Gara-gara Corona

Penampilan Project Pop di Festival Sewindu Tulus di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (1/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Munculnya wabah virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19 tidak menghentikan Project Pop dalam berkarya. Baru-baru ini, grup vokal beranggotakan Udjo, Yosi, Tika, Odie, dan Gugum itu merilis lagu baru berjudul Gara-gara Corona.

Seperti judulnya, lagu ini menceritakan apa saja yang terjadi dengan munculnya wabah virus corona. Kepada kumparan, salah satu personel Project Pop, Tika Panggabean, menceritakan awal mula lagu ini tercipta.

Project Pop. Foto: Dok. Kinanthy Publicity

"Beberapa dari kita, aku juga mikir, 'Bikin lagu, ah, memarodikan lagu sendiri’. 'Kan, kita punya lagu Coconut, ya, jadi ganti Corona, misalnya," kata Tika Panggabean, Kamis (26/3).

"Tapi, akhirnya Yosi muncul dengan ide, ‘Gimana kalau Gara-gara Kahitna, kita ganti Gara-gara Corona?'. Oh, kayaknya itu lebih masuk. Jadi, Gara-gara Corona itu apa saja yang terjadi setelah adanya wabah corona ini," lanjutnya.

Proses penggarapannya pun terbilang cepat. Lirik lagu Gara-gara Corona sendiri merupakan hasil kolaborasi antara Yosi dan Udjo. Setelah lirik selesai, mereka menghubungi Irwan Simanjuntak selaku co-producer dan melangsungkan proses rekaman.

"Ini di-produce sama Project Pop dan Irwan Simanjuntak. Kita telepon Irwan, dia punya studio, kita dua hari kemudian masuk. Langsung jadi lagunya, di-mixing la la la la, akhirnya tanggal 24 (Maret) kita launch. Pada saat bikin lagunya, rekaman, kita bikin potongan-potongan (video) klipnya," jelas Tika.

Untuk video klip lagu ini, Project Pop juga berkerja sama dengan Cameo Project. Dalam video klip, terlihat aneka sketsa yang menggambarkan lirik dan situasi saat ini.

Tika Panggabean Foto: Munady Widjaja

Besar harapan Tika bahwa dengan lagu Gara-gara Corona ini, pendengar yang sudah lama berdiam diri di rumah bisa terhibur. Selain itu, ada pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh Project Pop dengan ringan tanpa harus menggurui.

"Di dalamnya ada pesan-pesan misal nonton sampai habis, itu ada misal Udjo ngomong cuci tangan dengan cara yang benar. Terus, Odie bagiannya ngomong harus istirahat, tidur cukup, jangan percaya hoax, jangan sering-sering pegang muka," kata Tika Panggabean.

"Itu adalah pesan-pesannya, hal-hal ringan yang mungkin suka terlupakan aja, padahal itu jadi esensi bagaimana kita tidak tertular dari si virus corona ini," tutupnya.