Proses Kremasi Mendiang Ayah Jessica Iskandar Berlangsung Haru

1 Januari 2025 11:00 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jessica Iskandar dalam proses kremasi ayahnya, Krematorium Sentosa, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2025). Foto: Giovanni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jessica Iskandar dalam proses kremasi ayahnya, Krematorium Sentosa, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2025). Foto: Giovanni/kumparan
ADVERTISEMENT
Jenazah mendiang ayah Jessica Iskandar, Hardy Iskandar, dikremasi di Krematorium Sentosa, Jakarta Pusat, Rabu (1/1). Keluarga besar memadati rumah duka sebelum jenazah dikremasi.
ADVERTISEMENT
Jessica Iskandar dan suaminya, Vincent Verhaag, tampak mengikuti jalannya prosesi tersebut. Keluarga dan para pelayat menghaturkan doa-doa sebelum jenazah dikremasi.
Momen haru begitu terasa dalam prosesi doa. Suara tangis terdengar dari depan pelataran rumah duka.
Jessica Iskandar dalam proses kremasi ayahnya, Krematorium Sentosa, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2025). Foto: Giovanni/kumparan
Usai prosesi doa, peti jenazah Hardy dibawa menuju ruang kremasi. Keluarga mengiringi peti jenazah tersebut menuju ruang kremasi.
Jessica Iskandar berada di rombongan paling depan sembari membawa foto Hardy. Di sebelahnya terlihat sang kakak, Erick Iskandar, mendampinginya.
Sebelum proses kremasi dilakukan, lantunan doa kembali dihaturkan. Para pelayat kemudian diberikan kesempatan menabur bunga.
Jessica Iskandar dalam proses kremasi ayahnya, Krematorium Sentosa, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2025). Foto: Giovanni/kumparan
Suasana haru kian terpancar kala pintu area kremasi terbuka dan peti jenazah dimasukkan. Vincent tampak berusaha merangkul Jessica sembari menguatkannya.
Jessica yang berusaha tegar tampak memeluk sang ibunda yang menangis menatap area kremasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Ayah Jessica Iskandar, Hardy Iskandar meninggal dunia pada 28 Desember lalu. Sebelum meninggal dunia, Hardy sempat mengalami sejumlah penyakit.
Mendiang Hardy bahkan sempat tiga hari tak sadarkan diri sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir