Raffi Ahmad Akui Syuting Acara Live Memiliki Risiko Tinggi

31 Mei 2019 7:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raffi Ahmad di kantor Majelis Ulama Indonesia. Foto: Ainul Qalbi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Raffi Ahmad di kantor Majelis Ulama Indonesia. Foto: Ainul Qalbi/kumparan
ADVERTISEMENT
Raffi Ahmad mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (30/5). Kedatangan Raffi bersama sejumlah perwakilan dari ANTV itu membahas rekomendasi MUI untuk menyetop penayangan ‘Sahurnya Pesbukers’ dan ‘Pesbukers Ramadhan’ yang tayang di ANTV.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, bapak satu anak tersebut mengungkapkan permintaan maafnya kepada MUI jika konten dalam program yang ia bawakan itu melewati batas norma yang berlaku.
"Kami manusia biasa bisa khilaf, kita juga menghaturkan permohonan maaf," ungkap Raffi.
Raffi Ahmad ditemui di kawasan Condet, Jakarta Timur, Sabtu (11/5). Foto: D.N Mustika Sari/kumparan
Raffi mengakui, syuting acara live adalah hal yang berisiko tinggi. Apalagi, soal improvisasi yang kadang keluar dari batas kesopanan.
"Acara live seperti ini ya, memang sangat riskan karena live. Kalau bisa kita meminimalisir, 'kan kita ada saja yang luput dari khilaf, jadi ya, mohon dimaafkan," katanya.
Teguran tersebut juga akan disampaikan suami Nagita Slavina itu ke teman-temannya pengisi program. Tak hanya itu, teguran dari MUI juga menjadi pelajaran baginya untuk lebih berhati-hati dalam memilih naskah.
Para pengisi acara 'Sahurnya Pesbukers'. Foto: Instagram @ekopatriosuper.
"Pasti itu (di-briefing soal naskah), ini 'kan tim produksi dan saya perwakilan dari artis khususnya Pesbukers nanti 'kan mau live. Pasti kita akan briefing ke semuanya. Pada intinya kita lebih tahu, anggaplah ini ya, memang banyak yang nonton dan banyak yang sayang sama kita," ujar Raffi Ahmad.
ADVERTISEMENT
Di saat yang bersamaan, Wasekjen MUI, Najamudin Ramli, menilai perlu ada orang-orang yang memahami ilmu etika dan agama dalam tim kreatif sebuah acara Ramadhan. Tujuannya, agar tidak ada nilai-nilai menyimpang dalam program tersebut.
"Saya kira kita bersyukur televisi Indonesia itu luar biasa bagusnya, tapi saya mohon tim-tim kreatif terutama ANTV harus ada ahli (agama dan etika) dalam tim kreatif yang menyeleksi skenario dan lain sebagainya. Komedi kalau berlebihan bisa jadi sesuatu yang negatif. Saya harap juga teman-teman aktor Pesbukers bisa mengendalikan diri apalagi Ramadhan mubarak yang sensitif ini," ujar Najamudin.