Rahasia Kecantikan Anindya Putri: Rajin Makan Sayur dan Minum Jamu

16 Agustus 2017 12:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anindya Putri di peluncuran Summer Fossil 2017 (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anindya Putri di peluncuran Summer Fossil 2017 (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penyakit kanker hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kematian yang cukup tinggi. Bahkan beberapa selebriti Tanah Air juga ikut menderita penyakit tersebut.
ADVERTISEMENT
Tak ingin penyakit mematikan menggerogoti tubuhnya, model sekaligus presenter Anindya Putri semakin menjaga kesehatan tubuhnya. Tak hanya olahraga, ia juga memilih asupan makanan dengan lebih hati-hati.
"Aku percaya, setiap buah dan kandungan bisa membantu kita menjaga kesehatan, termasuk kanker," ujar Anin ketika ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
"Salah satunya beras hitam dan beras merah, salah satu makanan yang buat aku menangkal kanker. Aku percaya itu bisa membantu, preventive action," lanjutnya.
Juara Puteri Indonesia 2015 itu juga gemar mengonsumi sayur dan buah. Brokoli, wortel, kiwi hingga mangga menjadi menu favorit yang kerap dikonsumsi sehari-hari.
Tak hanya itu, presenter berusia 25 tahun ini juga suka mengonsumsi jamu tradisional. Apalagi, ketika dirinya pulang ke kampung halaman di Semarang.
Anindya Putri (Foto: Instagram @anindyakputri)
zoom-in-whitePerbesar
Anindya Putri (Foto: Instagram @anindyakputri)
"Suka banget (jamu). Paling suka beras kencur. Enggak setiap hari, seringnya kalau ke daerah-daerah. Apalagi kalau di Semarang, pasti aku panggil jamu gendong di dekat rumah," katanya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya memperhatikan makanan yang dikonsumsi, Anin juga begitu memperhatikan bagian luar tubuhnya. Apalagi, ia suka berkegiatan di luar ruangan. Lantas, seperti apa ya, presenter 'My Trip My Adventure' itu merawat tubuhnya?
"Simple sih, mandi dua kali sehari, pakai hand and body, luluran, itu penting banget buat perempuan. Bisa lah paling enggak seminggu, atau sebulan sekali. Enggak perlu banyak-banyak aplikasi obat. Cenderung kulit ,dan tubuh orang kan beda-beda ya," tandasnya.