Rahasia Kekompakan Edwin dan Jody 'Super Bejo'

2 Maret 2017 20:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kekompakan Edwin dan Jody (Foto: Instagram @edwinbejo)
zoom-in-whitePerbesar
Kekompakan Edwin dan Jody (Foto: Instagram @edwinbejo)
Kurang Lebih 26 tahun menjalin persahabatan, bukanlah waktu yang sebentar. Apalagi, hanya sekadar menjadi partner kerja. Hal ini mungkin yang menjadikan Teuku Edwin dan Jody Sumantri 'Super Bejo' pantas disebut sebagai MC legendaris di Indonesia. 
ADVERTISEMENT
Berawal dari kampus Institus Kesenian Jakarta (IKJ) yang mempertemukan mereka, Jody dan Edwin masih tetap eksis menjadi MC hingga saat ini. 
"Pertama kali kita ketemu di IKJ, Jody itu junior gue. Bisa kompak dulu awalnya di radio sih. Kita bisa nyatu gitu, dan ya udah jalan deh sampai sekarang," ujar Edwin, ketika ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (2/3).
Presenter Edwin & Jhody 'Super Bejo'  (Foto: DN Mustika Sari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presenter Edwin & Jhody 'Super Bejo' (Foto: DN Mustika Sari/kumparan)
Pria berusia 47 tahun ini mengaku, perbedaan merupakan salah satu alasan mengapa mereka tetap bertahan hingga sekarang. Meskipun tak jarang mereka sering berdebat satu sama lain. 
"Gue orang Aceh, Jody orang Betawi. Karena perbedaan kita bisa sampai lama gini, 26 tahun. Dia punya karakter sendiri, gue juga," lanjutnya. 
ADVERTISEMENT
Pembahasan dalam hal kecil pun, kerap menjadi bahan perdebatan mereka berdua. Mulai dari masalah pendingin ruangan (AC), busana hingga celana dalam.
"Setiap saat kita pasti berantem, tapi berantem kita untuk kebaikan juga. Kalau masalah ego, siapa yang menang, pasti enggak bakal bertahan lama kita sahabatan," kata Jody menimpali. 
Lebih dari dua dekade bekerja sama, tentu ada perasaan bosan yang hinggap dalam diri mereka masing-masing. Tapi persahabatan erat mereka telah menghancurkan kebosanan itu sendiri. 
"Jujur aja sih iya (bosan), hahaha. Tapi ini bisa dibilang takdir. Seperti air yang dibelah, pasti balik lagi. Jadi gue sama Edwin ini berteman tapi berbisnis, beda kalau berbisnis tapi berteman. Jadi kalau enggak ada bisnis, ya enggak temenan," ucap Jody diiringi tawa. 
ADVERTISEMENT
Chemistry yang ada dalam diri keduanya sudah tak dapat diragukan lagi. Setiap acara, mereka pasti membawakan dengan sebuah perasaan yang berbeda dari MC kebanyakan. 
"Kita emang sengaja tabrakan dengan rule atau kaidah MC yang ada. Kita sedikit berontak lah istilahnya. Kita bawa yang asyik, kan kalau dulu flat banget kan. Kita ini beda supaya para penonton tidak bosan dengan kita," jelas Edwin. 
Meskipun telah lama berkecimpung di dunia Master of Ceremony, baik Edwin maupun Jody tak pernah keberatan jika ada 'pemain baru' yang bergabung bersama mereka. 
"Kita pakai prinsip 4x4=16, sempat tidak sempat harus dibalas dan 7x7=49, setuju tidak setuju, kita tetap jalan. Kadang, 'orang ketiga' ini ingin lebih show off, justru kita merendah. Kita enggak egois, kita support aja mereka " tutup Jody.
ADVERTISEMENT